TURISIAN.com – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan peninjauan secara setiap detil kesiapan Bandara Internasional Dhoho Kediri yang akan diresmikan pada awal tahun 2024.
Kunjungan Menteri tersebut bertujuan untuk mengawasi proses kalibrasi, tahap awal dalam penilaian komprehensif yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
“Kalibrasi menjadi langkah pertama dalam menilai kesiapan suatu bandara. Dimana, nantinya juga akan diikuti oleh sejumlah asesmen lain terkait keselamatan dan keamanan penerbangan,” kata Budi seperti dikutip dari siaran persnya di kanal resmi Kemenhub, Jumat 15 Desember 2023.
Menteri menjelaskan bahwa dalam minggu mendatang, Bandara Dhoho akan melaksanakan pra operasi dengan menggelar serangkaian uji coba take off dan landing beberapa pesawat.
BACA JUGA: Sepanjang Desember 2023, Gratis Naik Suttle ke Bandara Kertajati
“Setelah semua asesmen selesai, kami akan mengeluarkan rekomendasi yang akan menjadi pedoman bagi pihak pengelola bandara,” tambahnya.
Langkah selanjutnya melibatkan pengajuan dari maskapai penerbangan untuk melayani rute dari dan ke Bandara Dhoho.
Keputusan terkait maskapai dan rute akan ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan setelah seluruh rekomendasi diimplementasikan.
“Targetnya, Bandara Dhoho akan beroperasi secara komersial pada akhir Januari atau Februari 2024,” tandas Menteri.
BACA JUGA: Aktivitas ke Bandara Kertajati Butuh Waktu Perjalanan, Kemana Cari Kuliner?
Selanjutnya, Budi Karya Sumadi sangat mengharapkan dukungan aktif dari pemerintah daerah Kediri dalam mempromosikan eksistensi Bandara Dhoho.
Beliau yakin bahwa Bandara Dhoho akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi dan sektor pariwisata Kediri.
Memiliki Landasan Pacu 3.300 Meter
“Jawa Timur sebagai provinsi kedua dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia, keberadaan bandara di sisi selatan merupakan kebutuhan mendesak,” paparnya.
“Bandara ini memiliki landasan pacu sepanjang 3.300 meter dan lebar 45 meter, mampu menangani berbagai jenis pesawat,” sambung Menteri Budi.
BACA JUGA: Destinasi Kuliner Terbaru di Seputar Bandara BIJB Kertajati, Apa Saja?
Selain itu, Bandara Dhoho juga memiliki potensi untuk melayani penerbangan umrah dan haji.
“Izin penerbangan umrah dan haji di Bandara Dhoho sudah kami rencanakan. Fasilitas penunjang seperti hotel dan lainnya di sekitar bandara juga sudah tersedia,” sambung Menteri.
Sementara itu, Budi juga memberikan apresiasi tinggi kepada PT Surya Dhoho Investama (SDHI). Anak usaha PT Gudang Garam, yang telah berinvestasi total Rp 13 Triliun untuk membangun Bandara Dhoho Kediri.
Ini merupakan proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) unsolicited pertama di Indonesia, yang melibatkan peran aktif pihak swasta dalam mendukung konektivitas di Indonesia.
BACA JUGA: Ini Alasan Penumpang Memilih Bandara Kertajati Jawa Barat
“Ini adalah contoh nyata komitmen swasta untuk membangun infrastruktur yang berdampak besar bagi masyarakat,” ujar Menteri.
Dalam fase awal, Bandara Dhoho memiliki kapasitas terminal sebesar 1,5 juta penumpang per tahun. Namun, dengan pembangunan tahap kedua, kapasitasnya diharapkan meningkat menjadi 4,5 juta penumpang per tahun.
Dan kapasitas akhir mencapai 10 juta penumpang per tahun. Manajemen Bandara Dhoho nantinya akan ditangani oleh PT Angkasa Pura I (AP I).
BACA JUGA: Resmi Beroperasi, ASN Diminta Pakai Bandara Internasional Jawa Barat
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain Direktur Jenderal Perhubungan Udara Maria Kristi Endah, Direktur PT SDHI Maksin Arisandi, Wakil Bupati Kediri Dewi Maria Ulfa. Dan Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi.
Semua pihak sepakat bahwa Bandara Dhoho Kediri bukan hanya menjadi sarana transportasi. Tetapi juga merupakan tonggak penting.
Khususnys, dalam pembangunan infrastruktur yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di kawasan tersebut. ***