Bahaya Awan Panas Gunung Karangetang, Wisatawan agar Menyingkir

Gunung Karangetang
Ilustrasi awan panas menyeliputi langit akibat letusan Gunung Berapai. (Foto: Dok.Pixabay.com)

TURISIAN.com – Gunung Karangetang di Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara kini sedang tidak baik-baik saja.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), merilis laporan evaluasi terbaru mereka, yang memerinci perkembangan terbaru Gunung Karangetang.

Dalam laporan PVMBG yang merupakan bagian dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menyebutkan adanya potensi ancaman awan panas guguran.

Oleh sebab itu, masyarakat dan wisatawan dianjurkan untuk selalu siap dengan masker penutup hidung dan mulut.

BACA JUGA: Desa Wisata Kakaskasen Dua, Potret Pesona Sulawesi Utara yang Dilirik ADWI 2023

Hal ini, karena hujan abu dapat mengganggu saluran pernapasan. Namun, jika aktivitas awas panas meninggi, sebaiknya wisatawan atau masyarakat untuk menyingkir.

Sementara itu Kepala PVMBG, Hendra Gunawan, Kamis 9 November 2023 menjelaskan bahwa meskipun awan panas guguran tidak terjadi selama periode evaluasi, masyarakat harus tetap mewaspadai.

Terutama, terhadap kemungkinan awan panas guguran yang dapat terjadi ke arah selatan, khususnya di daerah Kali Kahetang dan Kali Batuawang.

“Ancaman ini berasal dari karakteristik gunung ini, di mana material lava yang longsor dan terakumulasi dapat menyebabkan awan panas guguran,” jelas Hendra.

BACA JUGA: China Dominasi Kunjungan Wisman di Sulawesi Utara

Aktivitas Erupsi

Selain itu, laporan tersebut juga mencatat bahwa kubah lava lama masih ada di puncak Gunung Karangetang, yang bisa runtuh kapan saja bersamaan dengan keluarnya lava.

Oleh karena itu, masyarakat juga diingatkan untuk mewaspadai potensi terjadinya lahar atau banjir saat hujan terjadi di puncak Gunung Karangetang.

PVMBG menegaskan bahwa tingkat aktivitas Gunung Karangetang masih berada pada level III siaga, yang mengindikasikan bahwa aktivitas erupsi masih tinggi.

Dalam rangka menjaga keselamatan masyarakat dan pengunjung, diberlakukan larangan beraktivitas atau mendekati area dalam radius 2,5 kilometer dari kawah utama (selatan).

BACA JUGA: Taman Purbakala Sumpang Bita, Menguak Pesona Tersembunyi di Sulawesi Selatan

Dan kawah dua (utara), serta 3,5 kilometer pada sektor barat daya, selatan, dan tenggara.

PVMBG menekankan pentingnya pemantauan intensif guna terus mengawasi aktivitas Gunung Karangetang.

Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama, dan upaya untuk mengurangi risiko dari potensi erupsi gunung ini akan terus diupayakan. ***

Pos terkait