TURISIAN.com – Jogja Expo Center (JEC) di Yogyakarta menjadi sorotan sepanjang Sabtu-Minggu, 7-8 Oktober 2023, saat digelar Kustomfest 2023. Atau Indonesia Kustom Kulture Festival.
Festival yang telah dinantikan oleh pecinta modifikasi sepeda motor dan mobil ini menghadirkan ratusan karya terbaik. Mereka adalah, para penggemar modifikasi di Indonesia.
Sebanyak 300 peserta sepeda motor kustom mendaftar untuk ikut ambil bagian dalam Kustomfest tahun ini. Namun, seleksi ketat hanya memilih setengah dari mereka yang berhak masuk ke dalam arena kompetisi.
“Dari 300 sepeda motor yang mendaftar untuk kustom bike show tahun ini, setelah proses kurasi, hanya sekitar 140 karya yang berkesempatan tampil di gedung JEC,” ungkap Lulut Wahyudi, Direktur Kustomfest, Sabtu 7 Oktober 2023.
BACA JUGA: Jelajahi Warisan Budaya Dunia Sumbu Filosofi Yogyakarta, Dispar Siapkan Paket Wisata
Namun, angka ini kembali berkurang karena beberapa peserta menghadapi kendala dalam pengiriman.
“Sementara itu, dalam kategori mobil, sebanyak 50 unit mendaftar, tetapi setelah kurasi, hanya 30 unit yang terpilih,” jelas Lulut.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, kurasi menjadi salah satu syarat mutlak bagi setiap karya yang ingin berpartisipasi dalam Kustomfest.
Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa hanya karya-karya berkualitas tinggi yang dapat tampil di panggung utama.
BACA JUGA: Jenang Gempol, Kuliner Legendaris di Pasar Pujokusuman Yogyakarta
“Lebaran Anak Kustom”
Menurut Lulut, dunia modifikasi kendaraan mengalami perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Semakin banyak karya-karya baru bermunculan dari para builder muda.
Bahkan dalam rangkaian acara “Lebaran Anak Kustom” tahun ini, terlihat adanya peningkatan peserta baru, baik yang berasal dari Yogyakarta sendiri maupun dari kota-kota lainnya.
Sementara itu, karya-karya sepeda motor kustom yang ditampilkan pada festival ini memang terlihat lebih segar dan inovatif.
BACA JUGA: Jogja Trade Market, Event Keren yang Sayang Dilewatkan Nih
Hanya saja, Lulut juga menyoroti pentingnya penelitian detail terhadap kualitas karya-karya ini.
“Builder-builder baru ini berbeda, mereka tidak mengikuti proses panjang seperti generasi sebelumnya. Tetapi generasi Z ini memiliki akses luas ke sumber belajar. Seperti internet, media sosial, dan lainnya,” katanya.
“Sehingga, dalam proses menciptakan karya mereka, mereka telah mengurangi tahapan trial and error yang panjang. Namun, dalam hal kualitas karya, kita tetap menunggu untuk melihat hasilnya,” sambung Lulut.
Sedangkan, Kustomfest tahun ini membawa atmosfer yang dinamis dengan kombinasi antara tradisi dan inovasi. Memperlihatkan bahwa dunia modifikasi kendaraan di Indonesia terus berkembang dengan pesat.
Para pengunjung festival ini dijanjikan pengalaman yang tak terlupakan dalam mengagumi karya-karya modifikasi yang penuh kreativitas. ***