Dana Traha Kota Bima, Cagar Budaya Pemakaman Para Sultan Bima

Dana Traha
Kompleks Makam Raja Dana Traha, Kota Bima, NTB. (Source: Dispar Kota Bima)

TURISIAN.com – Jika liburan ke Kota Bima,  Nusa Tenggara Barat, jangan lupa mampir ke Dana Traha. Tempat ini merupakan makam para Sultan Bima dan petinggi-petinggi kerajaan yang kini menjadi cagar budaya dan tujuan wisata.

Lokasinya berada di atas puncak perbukitan Dana Traha dengan ketinggian sekitar 50 mdpl. “Dana Traha” sendiri berasal dalam Bahasa Bima yang berarti tempat peristirahatan. Terdiri dari kata “Dana” atau tanah, dan “Traha” yang artinya istirahat.

Sebagai Cagar Budaya Pemakaman, Rade Raja merupakan salah satu list destinasi wisata sejarah dan buadaya yang menarik Sobat Turisian kunjungi. Selain itu, suasananya cukup asri dengan deretan pepohonan.

Di dalam Rade Raja Dana Traha, Sobat Turisian bisa menjumpai 5 makam sultan dan sekitar 16 makam dari para prajurit hingga petinggi Kerajaan Bima yang pernah menjabat pada masa itu. Sekeliling makam terdapat pagar besi yang kokoh mengapit beberapa makam utama serta beberapa makam lainnya.

Jalan-jalan ke sini pun sangat nyaman karena pengelola menatanya dengan rapi. Sehingga Sobat Turisian bakal betah berlama-lama di lokasi ini. Tak hanya itu, kalian bisa langsung menikmati keindahan suasana perkotaan dari berbagai arah dan udara yang sejuk khas perbukitan.

Baca juga: Museum Asi Mbojo, Istana Peninggalan Kesultanan Bima yang Tampak Anggun

Makam Dana Traha juga cukup sering menjadi spot untuk berolahraga. Sementara di sore hari lebih nikmat lagi, karena Sobat Turisian bisa menikmati secangkir kopi. Sambil menanti sunset yang memesona, di spot pandang dari atas bukit dengan view Teluk Bima yang indah.

Destinasi wisata sejarah dan budaya yang ini terletak hanya 3 sampai 4 km dari pusat kota dan 1 km di sebelah selatan Istana Kesultanan Bima. Makam Dana Traha sangat mudah untuk kalian jangkau dengan menggunkan kendaraan roda dua ataupun roda empat.

Makam Para Sultan Bima

Di sini ada makam Sultan Bima pertama yang merupakan penerima ajaran Islam pertama pula di Bima, yakni Sultan Abdul Kahir I. Beliau juga sebagai Sultan Bima terakhir. Setelah menerima ajaran Agama Islam Raja Bima berganti menjadi Sultan Bima, Sultan Abdul Kahir.

Makam lain di Dana Traha, tepat di samping makam Sultan Abdul kahir I yang berbentuk kubah seperti masjid tersebut, ada pula makam almarhum Putra H. Abdul kahir, Sultan Muda. Sekaligus merupakan Bupati Bima pertama setelah berakhirnya pemerintahan swapraja.

Baca juga: Tamasya ke Pantai Torombala Bima dengan Nuansa Pink yang Memesona

Masih ada lagi beberapa makam lainnya milik kerabat para Sultan Bima, dan juga para pembesar agama Islam pada zamannya. Seperti makam guru agama Islam, yaitu Kadi Jalaludin. Ia adalah guru agama dari Sultan Abdul Kahir I.*

Pos terkait