TURISIAN.com – Kabupaten Kampar di Riau menyimpan sebuah masjid bersejarah dan unik karena bangunannya tanpa menggunakan paku. Namanya Masjid Jami Air Tiris Kampar yang berdiri pada tahun 1901. Sobat Turisian wajib mampir ke objek wisata religi ini kala berkunjung ke Kabupaten Kampar.
Lokasi masjid yang sudah tercatat sebagai cagar budaya tersebut, terletak di Jalan Pasar Usang, Kelurahan Air Tiris, Kecamatan Kampar, Provinsi Riau. Bangunannya cukup unik karena tanpa menggunakan paku, tetapi hanya menggunakan pasak.
Secara keseluruhan Masjid Jami Air Tiris Kampar terdiri dari bangunan induk, mihrab, menara, dua buah mimbar, satu buah telaga dan tiga buah kulah. Mimbar masjid berasal dari Trengganu dan pengerjaannya di Singapura.
Pembangunannya secara bergotong royong oleh masyarakat. Seluruh bangunannya terbuat dari kayu, termasuk bagian atap. Tapi sekarang sudah berganti dengan atap seng. Setiap dinding terdapat ukiran yang mempunyai makna.
Sobat Turisian juga bisa melihat sebuah batu yang berbentuk kepala kerbau di bak air Masjid Jami Kampar. Masyarakat meyakini batu kepala kerbau tersebut selalu berpindah-pindah tempat.
Selain menjadi tempat ibadah, masjid ini merupakan salah satu objek wisata religi sekaligus cagar budaya yang selalu ramai wisatawan dari berbagai daerah. Di sini Sobat Turisian dapat beribadah sambil mengenal sejarah dan uniknya bangunan masjid.
Sejarah Pendirian Masjid
Masjid ini berdiri pada tahun 1901 dan baru selesai pada tahun 1904 atau 1322 H. Pembangunannya atas prakarsa seorang ulama bernama Engku Mudo Songkal. Latar belakangnya saat ia akan mendirikan salat tapi tak menemukan masjid di wilayah tersebut.
Kemudian sebagai panitia pembangunannya adalah “Ninik Mamak Nan Dua Belas”. Yaitu para ninik-mamak dari berbagai suku yang ada dalam seluruh kampung. Peresmian Masjid Jami Kampar ini oleh seluruh masyarakat Air Tiris dengan menyembelih 10 ekor kerbau.
Struktur Bangunan Masjid Jami Kampar
Bentuk bangunan induk bersegi lima (limas), dindingnya berukir, atap seng bersusun tiga (tumpang) meruncing ke atas. Jenis kayu yang menjad material bangunan yakni kayu tentangu karena tahan panas dan hujan.
Secara keseluruhan pemasangan atap dan dinding pada bangunan Masjid Jami Kampar tidak menggunakan paku besi, melainkan terbuat dari paku kayu. Sistemnya memakai penyambungan lidah dan pada bagian-bagian tertentu mempergunakan pasak yang terbuat dari kayu.
Baca juga: Berselancar di Sungai Kampar, Unik Juga Mendebarkan
Kemudian terdapat pada bagian atas atau depan mimbar dan 2 tonggak panjang dalam masjid. Masing-masing bertuliskan dua kalimah syahadat dan dua buah tulisan basmalllah yang terbuat dan pengerjaannya oleh Engku Mudo Sangkal. Ia pun terkenal sebagai pendiri masjid tersebut, sekaligus sebagai pelopor pembangunan fisik dan kerohanian di sana.*
Sumber: kebudayaan.kemdikbud