TURISIAN.com – Tiga pantai di Bali menerapkan kebijakan larangan untuk dikunjungi para wisatawan.
Keputusan tersebut, menyusul terjadinya musibah terseretnya 3 turis asing dalam dua pekan terakhir
Pantai yang mendapat garis kuning (police line) itu yakni Diamond Beach, Kelingking Beach dan Angle Billabong di Kabupaten Klungkung, Bali.
Setelah kejadian itu, Pemkab Klungkung langsung melarang semua wisatawan berenang di area ketiga pantai tadi.
BACA JUGA: Sejumlah Restoran China di Bali Buka Kembali Sambut Kedatangan Wisatawan
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengungkapkan Diamond Beach, Kelingking Beach, dan Angel Billabong, berarus kuat.
Tak layak dijadikan tempat berenang. Objek wisata itu hanya dapat dinikmati pemandangannya.
“Kami tegaskan bahwa kawasan tersebut tidak untuk berenang,” kata Suwirta seperti dikutip Turisian.com dari detikBali, Sabtu 14 Januari 2023.
Suwirta menerangkan kawasan tersebut tetap buka seperti biasa. Turis bisa menikmati suasana dan pemandangannya.
BACA JUGA: 490 Ribu Lebih Wisatawan Masuk Bali Pada Libur Nataru
Tak Boleh Turun Berenang
Tak boleh turun dan berenang. Ini mengantisipasi kemungkinan terburuk, yakni pengunjung terseret arus.
Pekan lalu, tepatnya Selasa (3/1/2023), turis asal Jerman dan Austria terseret ombak di Diamond Beach.
Hingga saat ini, keduanya belum ditemukan. Sebelumnya, pada Rabu (28/12/2022), turis asal Malaysia tewas terseret ombak di lokasi yang sama.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klungkung Putu Widiada menjelaskan, pantai seperti Diamond Beach di Desa Pejukutan, dan Kelingking Beach di Desa Bunga Mekar berhadapan langsung dengan Samudera Hindia.
BACA JUGA: Rekreasi Seru Bertemu Penyu di Deluang Sari Bali
Ini yang menjadi kawasan tersebut memiliki fenomena besar dan kuat.
Karakteristik sebagian besar pantai di Nusa Penida berada di bawah tebing yang sempit dan bukan merupakan pesisir panjang.
Kondisi itu tentu berbeda dengan kawasan pantai lainnya di Bali daratan.
“Di beberapa kawasan itu, kami sudah pasang papan imbauan. Peringatan untuk wisatawan dan pemandunya untuk tidak berenang jika cuaca buruk,” kata Putu Widiada.
“Kami lakukan sudah sejak tahun 2018 lalu. Ini perlu dikuatkan lagi,” sambungnya. ***