Kota Solo Dipenuhi Pendar Lampion dalam Event Tahun Baru Imlek

Kota Solo
Lampu-lampu Lapion ini akan memeriahkan Tahun Baru Imlek. Foto: Dok.Pixabay.com

TURISIAN.com – Ada banyak hal menarik di kota Solo, Jawa Tengah dalam satu bulan hingga 30 Januari 2023 mendatang.

Dan, pusat kemeriahaan itu sudah bisa dinikmati dengan di pasangnya Lampion Pasar Gede sejak kembali berpendar sejak Selasa 10 Januari 2023.

Gak sampai disitu, paada Kamis 12 Januari 2023 nanti  akan ada event tahunan yang bisa disaksikan.

Event itu adalah Umbul Mantram. Acara ini merupakan wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkah dan keselamatan yang telah diberikan kepada seluruh warga Kampung Sudiroprajan.

BACA JUGA: Menparekraf akan Dorong Solo Sebagai Salah Satu Destinasi Unggulan MICE

“(Umbul Mantram) Ada kirab secara adat Jawa, ujub doa, pembagian makanan dari yang dibawa warga dan dari 2 jodang, jodang lanang jodang wadon,” kata Ketua Panitia Grebeg Sudiro 2023, Arga seperti dikutip Turisian.com dari Antaranews, Kamis 12 Januari 2023.

Sebagai informasi, jodang merupakan tandu yang digunakan untuk mengangkut barang. Tandu akan diangkat oleh beberapa orang.

Selain itu, sambung dia, akan ada pula hiburan dari lintas agama yang ada di Kampung Sudiroprajan.

BACA JUGA: Mengenal 7 Jenang Tradisional Khas Kota Solo, Sarat dengan Filosofi

Umbul Mantram 2023

Sementara itu, Sie Acara Umbul Mantram 2023 bernama Asri mengatakan, acara Umbul Mantram akan dimulai dari Kantor Kelurahan Sudiropradjan sekitar pukul 18.00 WIB.

Peserta kirab nantinya akan mengenakan pakaian tradisional Jawa dan ada pula yang memakai baju adat khas Tionghoa.

Kirab juga akan membawa air suci, puja mantram, bendera merah-putih, bendera panji, tumpeng, dan pusaka KK Sudiroprajan.

Rute kirab adalah dari Kelurahan Sudiroprajan, lurus belok kiri ke Jalan Cut Nyak Dien, lurus belok kiri ke Jalan Ir. Juanda.

BACA JUGA: Mengenal 7 Jenang Tradisional Khas Kota Solo, Sarat dengan Filosofi

Kemudian, lurus belok kiri masuk Gang Sumase, dan lurus belok kanan ke Kamung Mijen untuk berhenti di rumah Bapak Sri Raharjo guna meminta doa restu.

Kirab berlanjut melalui Jalan Kapten Mulyadi, berhenti di Bok Teko untuk doa syukur oleh sesepuh Sudiroprajan.

Perjalanan berlanjut sampai pertigaan Timlo Sastro, belok kanan di Jalan Ngandongan sampai pertigaan Halte Pasar Gede.

Selanjutnya, kirab belok kiri melalui Tugu Jam Pasar Gede dan belok kiri melewati Kelenteng Tien Kok Sie, kemudian lurus terus sampai tiba di Kantor Kelurahan Sudiroprajan.

BACA JUGA: Yuk Jalan-Jalan Keliling Kota Surakarta Naik Batik Solo Trans!

Peserta kirab akan disambut rombongan penari Bedoyo menuju tempat tirakatan. Lalu ada penyerahan tombak pusaka kepada kepala desa.

Setelah itu, tumpeng, ubarampe, dan jodang akan didoakan. Doa akan dilangsungkan secara lintas agama.

Kemudian tumpeng akan dipotong, serta tokoh masyarakat akan menabur benih biji-bijian dan ada pula pelepasan burung juga ayam.

Jodang kemudian akan dibawa ke tengah jalan dan makanan lalu dibagikan kepada masyarakat. ***

Pos terkait