Pengunjung Pertama Kawasan Candi Borobudur Diberi Sarapan Pagi

Kawasan Candi Borobudur
Pengunjung di Candi Borobudur yang masuk dalam 7 kejaiban dunia ini, kembali mulai ramai.

TURISIAN.com – Kawasan Candi Borobudur Jateng kembali dibanjiri wisatawan dari berbagai belahan tanah air dan dunia.

Memasuki tahun baru 2023, tingkat kunjungan pada destinasi yang maduk ke dalam 7 keajaiban dunia itu diperkirakan akan meningkat.

Apalagi, dengan telah dicabutnya Perberlakukan Pembatasan Kegiatan (PPKM) oleh pemerintah, Kawasan Candi Borobudur Jateng akang tumbuh kembali.

Manandai dimulainya tahun baru 2023, pengelola Candi Borobudur memberikan  kesempatan kepada pengunjung pertama.

BACA JUGA: Berburu Spot Foto Kece di Bukit Barede Magelang, Dekat Candi Borobudur

Baik itu,  wisatawan nusantara maupun mancanegara untuk menanam pohon tejo dan melepas burung merpati di kawasan Taman Wisata Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Pengunjung pertama untuk wisatawan nusantara atas nama Dwi Wibowo bersama keluarga. Dan pengunjung pertama wisatawan mancanegara atas nama Derrick dan Yichen dari Amerika Serikat, sama-sama menerbangkan burung,

Derrick menyampaikan dirinya merasa terhormat untuk bisa menanam pohon di sini dan menjadi harapan baik untuk ekologi di Indonesia.

“Ini pengalaman luar biasa untuk kami dengan penanaman pohon seperti ini, semoga akan menjadikan lebih baik lagi bagi Indonesia ke depan,” katanya seperti dikutip Turisian.com dari Antaranews, Selasa 3 Desember 2023.

BACA JUGA: Pengunjung Candi Borobudur Membludak, BTOC Berlakukan Sistem ini

Pemberian Apresiasi kepada Wisatawan

Sementara itu, General Manager Unit Borobudur PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC) Jamaludin Mawardi menyampaikan bahwa seperti tradisi yang sudah dilakukan TWC. Setiap awal tahun memberikan apresiasi kepada pengunjung pertama tahun 2023.

“Apresiasi ini kami berikan kepada wisatawan nusantara maupun asing dengan memberikan kejutan dan penghormatan,” Jamaludin.

“Karena tamu adalah aset bagi kami untuk diberikan layanan sebaik-baiknya, khusus tamu pertama ini memang kami ingin memberikan suatu kejutan kepada mereka,” sambungnya.

BACA JUGA: Borobudur Trail of Civilization (BToC) Bakal Berikan Kesan Menarik bagi Wisatawan

Ia menyampaikan substansi pemberian apresiasi ini terkait dengan pariwisata ramah lingkungan (green tourism).

Wisatawan dari Amerika itu merasa antusias apalagi ini dikaitkan isu lingkungan, ternyata di Borobudur juga ada kepedulian terhadap lingkungan.

“Green tourism kami harapkan bisa diimplementasikan, ada peranan dari wisatawan. Mereka kami beri kesempatan tanam pohon tejo,” katanya.

Selain menanam pohon, mereka juga mendapat kesempatan berinteraksi dengan gajah milik PT TWC dengan memberikan pakan gajah.

Hal ini suatu kejutan dan belum tentu kesempatan ini diberikan di tempat lain.

BACA JUGA: Kunjungan Wisatawan Naik 1000 Orang Selama Event Borobudur Marathon

Makan Pagi di Manohara

“Kami juga berikan buku tentang Borobudur, Prambanan dan Boko. Mereka juga dapat makan pagi di Manohara,” ungkapnya.

Soal makan pagi itu, lanjut Jamaludin, karena mereka berangkat pagi belum sarapan. Oleh sebab itu, pihaknya pun menyediakan sarapan untuk mereka.

“Tamu pertama kami berikan pelayanan dengan makan pagi. Jadi totalitas dari masuk sampai keluar kami berikan pelayanan sebaik-baiknya,” katanya.

BACA JUGA: Menelusuri Wisata Borobudur Magelang, Mulai dari Wisata Sejarah Hingga Wisata Alam

Ia berharap dengan pencabutan PPKM, kunjungan wisatawan ke Candi Borobudur menjadi meningkat lagi.

“Saya kira ini menjadi harapan semua pihak, kebangkitan pariwisata yang sudah diawali pencabutan PPKM,” ujarnya.

Dengan kebijakan ini, tentu masyarakat diberi kebebasan untuk bisa melakukan perjalanan wisata termasuk ke Candi Borobudur.

“Dan dampak yang kami rasakan tentu peningkatan wisatawan berkunjung,” tutupnya. ***

Pos terkait