Parade Budaya Gebogan, Gebyar Event Budaya Menyambut Tahun Baru

Parade Budaya Gebogan
Wanita Bali ini tengah merangkai Gebogan, sesaji yang digunakan untuk upacara keagamaan umat Hindu Bali. (Instagram/@theudaya)

TURISIAN.com – Menyambut Natal 2022, pengelola Daerah Tujuan Wisata (DTW) Pura Ulundanu Beratan, Bedugul, Kabupaten Tabanan, Bali, menghadirkan Parade Budaya Gebogan.

Event ini sekaligus menjadi pembuka saat memasuki tahun Tahun Baru 2023 untuk menarik kunjungan wisatawan.

“Wisata yang dikemas dalam balutan budaya itu kami harapkan mampu mendongkrak kunjungan wisatawan ke Pulau Dewata Bali,” kata Humas Objek Wisata Pura Ulundanu Bedugul, Bali, Made Sukarata, di Bedugul, Sabtu 24 Desember 2022.

Kehadiran parade budaya di tengah para wisatawan di objek wisata Bedugul menjelang akhir tahun ini disambut positif oleh wisatawan.

BACA JUGA: Tingkatkan Pariwisata Sumbar, KA Wisata Mak Itam di Sawahlunto Kembali Beroperasi

Sehingga mereka tak segan mengabadikan momen parade tersebut dengan kamera ponselnya.

Sajian Parade Budaya “Gebogan” ini sudah berlangsung sejak Kamis 22 Desember hingga 29 Desember 2022 mendatang.

Tujuannya, lanjut Made Sukarata, untuk kembali mendongkrak kunjungan wisatawan ke objek wisata Bedugul.

Selain sebagai promosi wisata, ia menjelaskan parade budaya tersebut sebagai bentuk untuk mengenalkan budaya Bali, khususnya kepada wisatawan mancanegara.

“Setelah pandemi kunjungan wisatawan meningkat, mulai hari ini kita melaksanakan parade Gebogan. Dan ke depan kita akan menyelenggarakan parade ini setiap satu tahun sebagai upaya menggaet wisatawan untuk datang ke Bedugul,” ujarnya.

BACA JUGA: Rekreasi Seru Bertemu Penyu di Deluang Sari Bali

Kunjungan Wisman 800 Per Hari

Mengenai aturan KUHP yang baru saja disahkan berkaitan dengan pariwisata, ia menilai aturan itu tidak membawa pengaruh bagi wisatawan asing yang datang ke objek wisata Bedugul.

Karena kunjungan wisman ke objek wisata ini justru meningkat. Dari biasanya 500 orang per hari, saat kini mencapai 800 orang per hari.

Apalagi, pihaknya menyajikan Gebogan yang merupakan prosesi sesaji yang terdiri dari kumpulan buah-buahan, jajan atau bunga yang disusun rapi di atas sebuah dulang.

Lalu dibawa oleh ibu-ibu menuju pura sebagai bentuk persembahan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa saat upacara di pura.

BACA JUGA: Unik, Pura Kereban Langit Badung Bali yang Berada di Sebuah Gua

Parade yang melibatkan 12 desa adat, enam kelian desa wilayah Baturiti, dan dua pengayah panebaya marga itu merupakan bagian dari pengempon Pura Ulun Danu Beratan.

Namun, sebelum dibawa ke pura, Gebogan itu diparadekan dulu dengan dua kali mengelilingi areal di objek wisata Ulun Danu Beratan. Kemudian dibawa ke pelinggihan pura utama.

Toleransi Kehidupan Beragama

Sementara itu, Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya mengatakan Pemerintah Kabupaten Tabanan sangat menghargai toleransi kehidupan beragama di Kabupaten Tabanan pada khususnya dan di Indonesia pada umumnya.

Saat menghadiri perayaan Natal di GKPB Immanuel Tabanan, ia mengucapkan selamat merayakan Hari Raya Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.

BACA JUGA: Penerbangan Menuju Bali ‘Overload’, Tiket Sudah Dipesan Hingga Februari

“Semoga dengan kesucian Natal akan membawa berkat kebahagiaan. Serta makin memperkuat keimanan dan ketakwaan seluruh umat Kristiani,” katanya.

Natal ini juga diharapkan mendorong kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, yang lebih baik pada tahun-tahun mendatang,

“Dan memberi makna pembaharuan menuju Tabanan Era Baru yang aman unggul dan madani,” sambungnya.

BACA JUGA: Tiga Beach Club di Seminyak Bali Buat Santai di Pantai Pas Liburan Akhir Tahun!

Natal merupakan perayaan kelahiran yang selaras dengan perayaan tahun baru untuk menyongsong kehidupan baru.

Pihaknya berharap perayaan ini jangan hanya seremonial dan harus dimaknai dengan introspeksi diri dan meningkatkan kualitas diri.

Sehingga tahun depan lebih bermakna positif bagi kemajuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. ***

Sumber: Antaranews

Pos terkait