TURISIAN.com – Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta tidak akan menggelar atraksi wisata dan pentas musik menyambut akhir tahun 2022.
Ada berbagai alasan, kenapa pesta menyambut tahun baru itu ditiadakan. Selain karena memang tidak masuk dalam anggaran, faktor cuaca juga menjadi pertimbangan.
“Kami tidak ada agenda wisata karena memang yang pertama, sejak pandemi COVID-19 kami tidak mengagendakan pentas akhir tahun,” Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru Prabowo di Bantul, Senin 5 Desember 2022.
“Yang kedua memang cuaca, keamanan, dan ketertiban dan sebagainya juga kami perhitungkan,” sambungnya.
Namun demikian, kata dia, beberapa waktu lalu pihaknya menerima audiensi dari kelompok masyarakat pelaku wisata.
BACA JUGA: Wisatawan Ke Kabupaten Bantul Mulai Berdatangan, Tingkat Kunjungan Naik 16 Persen
Khususnya, dari kawasan Pantai Parangtritis yang telah membentuk kemitraan ingin menyelenggarakan event menyambut liburan akhir tahun.
“Secara prinsip kami mengizinkan selama penyelenggara sanggup untuk menjaga keamanan dan ketertiban. Pentasnya pentas musik, dan kemarin kami pesan agar dihindari untuk musik yang bernada dangdut, agar lebih mudah dalam pengendalian,” katanya.
Objek wisata relatif kondusif
Dia juga mengatakan, sekalipun saat ini pandemi COVID-19 pada taraf yang tidak membahayakan. Tetapi pemerintah pusat mengingatkan agar mengurangi persebaran, sehingga kegiatan yang berdesakan sebisa mungkin dihindari.
Kwintarto mengatakan, selama ini dalam beberapa tahun sejak pandemi COVID-19. Beberapa, objek wisata relatif kondusif, dari sisi kegiatan maupun event bisa terkendali.
BACA JUGA: Bantul Nanti akan Punya ‘Prajurit Mataram’ Seperti di Inggris
Ssehingga menjelang akhir tahun ini juga harus dipastikan bahwa kegiatan bisa aman dan terkendali.
“Kami sepakat dengan masyarakat khususnya di Pantai Parangtritis yang mendapat dukungan pihak penyelenggara. Secara prinsip tidak ada masalah diadakan atraksi wisata. Bisa kami izinkan selama bisa menjaga keamanan maupun ketertiban,” ulang Kwintarto.
Dia mengatakan, sebenarnya event pada objek wisata dibutuhkan dalam rangka mendongkrak kunjungan wisata.
Namun harus disesuaikan dengan situasi. Event oleh pemerintah yang akan digelar dalam waktu dekat direncanakan pada awal Januari 2023.
“Yang berikutnya juga kami memang butuh event, dan justru kalau memungkinkan event diadakan pada awal Januari, tapi ini masih dalam taraf diskusi,” katanya. ***
Sumber: Antaranews