TURISIAN.com – Pemerintah Gorontalo melalui Dinas Pariwisata Provinsi menggelar diskusi untuk menyusun pola perjalanan wisata Geopark atau Geowisata, Kamis 1 Desember 2022.
Diskusi ini bekerja sama dengan tim peneliti dari Universitas Negeri Gorontalo (UNG). Tujuannya, untuk menjaring masukan terkait penyusunan pola perjalanan itu.
Koordinator tim peneliti Yayu Indriati Arifin menjelaskan, integrasi antara aspek geodiversitas, biodiversitas dan keragaman budaya berpotensi mendukung pengembangan geopark.
Utamanya, sebagai pionir dan strategi inovatif untuk konservasi alam, perencanaan tata guna lahan, dan pembangunan kawasan berkelanjutan.
BACA JUGA: 6 Destinasi Wisata Gorontalo yang Oke Buat Tujuan Liburan Kalian
“Pendekatan geografis diperlukan dalam perencanaan destinasi geowisata yang lebih komprehensif antara geologi, flora, dan fauna serta keberadaan masyarakat lokal budaya,” katanya di Gorontalo.
Perencanaan model spasial pada destinasi geowisata Gorontalo meliputi destinasi, pusat pelayanan, jalur sirkulasi, pintu gerbang.
Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
Kemudian juga , atraksi, daya tarik geowisata, daya tarik pendukung, serta rute geowisata.
“Destinasi geowisata ada di Kota Gorontalo, Kabupaten Gorontalo, dan Bone Bolango. Daya tarik utamanya antara lain, Danau Limboto dan Taman nasional Bogani Nani Wartabone. Sedangkan daya tarik pendukung misalnya rumah adat Dulohupa,” katanya.
BACA JUGA: Danau Limboto di Gorontalo yang Indah, Tempat Singgah Ribuan Burung Migran
Ia menambahkan, pola perjalanan wisata geopark yakni meningkatkan daya tarik wisata dan pemerataan kunjungan di destinasi geowisata Gorontalo.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo Rifli M Katili menjelaskan pemerintah provinsi telah mengusulkan 26 geosite ke Komite Nasional Geopark Indonesia.
“Ke-26 geosite tersebut telah melalui beberapa tahapan untuk mendapatkan penetapan sebagai Geopark Gorontalo,” ungkapnya.
“Sudah teridentifikasi 24 lokasi geosite yang tersebar di lima kabupaten di Gorontalo yang kemudian akan dijadikan tujuan geowisata,” sambung Rifli.
BACA JUGA: Unik, Pisang Goroho Khas Gorontalo Justru Enak Dimakan Saat Belum Matang
Ia berharap diskusi tersebut dapat menghimpun informasi dari berbagai pihak untuk memperkaya dan menguatkan hasil kajian tim yang telah menyusun pola perjalanan wisata ini.
“Kami ingin menghubungkan masing-masing geosite tersebut menjadi lokasi tujuan wisata, serta membuka paket dengan segmentasi geowisata di Gorontalo,” katanya.
Dalam diskusi ini diikuti oleh pemangku kepentingan sektor pariwisata. Antara lain Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), sejumlah kelompok sadar wisata (Pokdarwis), akademisi, media, instansi pemerintah. ***
Sumber: Antaranews