TURISIAN.com – Budaya Jepang tampaknya masih menjadi daya tarik tersendiri. Buktinya, event The Japan Festival Udayana mampu menyedot 4.000 pengunjung.
Banyak masyarakat yang ingin mengenakan atribut favorit animasi Jepang, rela berdesak-desakan. Mereka seperti tak ingin kehilangan moment.
Ketua Panitia The Japan Festival Udayana (D’JAFU) ke-11 Putu Jenny Aldi Putra mengatakan, pada penyelenggaraan festival tahun ini. Para penggemar budaya Jepang di Bali dapat mengikuti kegiatan cosplay atau bermain kostum.
“D’JAFU ini digelar himpunan mahasiswa Sastra Jepang Universitas Udayana yang mengusung tema budaya Jepang. Acaranya dibagi menjadi dua, yaitu lomba-lomba akademik dan festival budaya berisi cosplay,” kata Aldi di Denpasar, Minggu 20 November 2022.
BACA JUGA: Festival Takabonerate Kembali Hadir, Sepekan Tampilkan Atraksi Budaya
Aldi menjelaskan bahwa bermain kostum merupakan budaya pop Jepang saat ini. Di mana para cosplayer atau peserta akan menggunakan atribut sesuai peran animasi Jepang favoritnya.
Kebudayaan Jepang lain yang ditunjukkan dalam acara puncak D’JAFU di Pantai Mertasari, Denpasar, itu adalah pementasan music.
Termasuk, pentas tari tradisional Jepang bernama Taiko dan Bonodori.
Hadir 89 Stan Makanan
Selain itu, sebanyak 89 stan makanan dan minuman serta aksesoris karakter animasi Jepang turut diperkenalkan kepada publik di Bali.
BACA JUGA: Festival Jatiluwih Cultural Week Dongkrak Kunjungan Wisatawan ke Bali
Ada sekitar kepada lebih dari 4.000 pengunjung yang ingin lebih mengenal kebudayaan di negara tersebut.
“Harapannya. orang-orang yang suka budaya Jepang bisa menikmati lagi, apa yang sudah dua tahun ini tertunda karena pandemi,” ujar Aldi.
“Dan kami juga berharap untuk orang-orang Jepang yang ada di Bali bisa juga merasakan suasana festival Jepang yang mungkin pernah mereka rasakan di negaranya,” sambungnya.
Pada hari pertama D’JAFU Sabtu (19/11) kemarin, Aldi menyampaikan bahwa telah dilaksanakan lomba yang diikuti pelajar se-Bali.
BACA JUGA: Bali Spirit Festival 2022 Hadirkan Ratusan Workshop, Musik, Hingga Bazaar
Dan puncaknya Minggu (20/11) diisi para pemain kostum dan hiburan dari penyanyi serta penari dari komunitas penggemar Jepang hingga ditutup grup vokal JKT48.
Salah satu peserta bermain kostum dalam D’JAFU ke-11 bernama Cyosi Shakira (17) mengaku senang dan menilai ini sebagai event budaya Jepang terbesar di Bali yang ia ketahui.
“Saya menggunakan kostum Yae Miko dari Genshin Impact. Jujur ini pertama kali ada event budaya Jepang yang sebesar ini. Cosplay-nya niat sekali, biasanya cuma sekadar ikut,” kata dia kepada media.
BACA JUGA: Festival Ubud Folkfest Bali Mampu Memberikan Platform Baru Bagi Seniman
Melibatkan Siswa SMAN 4 Denpasar
Siswi SMAN 5 Denpasar itu mengaku bahwa banyak hal baru soal budaya Jepang yang ia kenali seperti pakaian orang Jepang, makanan, hingga wahana-wahana khas negara sakura.
Siswa SMAN 4 Denpasar bernama Joe Metirusi (17) juga mengaku senang, bahkan remaja yang berkostum layaknya Mafuyu Sato dari animasi Given itu rela mengeluarkan biaya untuk kostum yang ia gunakan.
“Ini cosplay saya yang kedua kalinya, biasanya ganti-ganti karakter, dan kebetulan karena lagi ada uang juga, ini kostum sewa sekitar Rp100 ribu,” ujarnya.
Joe bercerita bahwa dirinya memang memiliki ketertarikan dengan budaya Jepang sejak lama sebelum menginjak bangku SMA, dan D’JAFU ke-11 menjadi kesempatannya untuk menunjukkan ketertarikannya dengan budaya Jepang khususnya bermain kostum. ***
Sumber: Antaranews