TURISIAN.com – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengajak para insinyur Indonesia untuk membangun sistem transportasi cerdas.
“Bicara tentang transportasi cerdas, maka kita pasti berbicara tentang upaya bagaimana meningkatkan kualitas pelayanan transportasi,” ujar Budi Karyadi seperti dikutip Turisian.com dari laman resmi Kemenhub, Sabtu 29 Oktober 2022.
Ia pun akan terus mendorong penerapan sistem transportasi cerdas dengan memanfaatkan teknologi informasi.
Baik di sektor transportasi darat, laut, udara dan perkeretaapian. Hal ini diharapkan mampu memberikan kemudahan, kenyamanan dan solusi praktis bagi masyarakat pengguna jasa transportasi.
BACA JUGA: Ini Alasan Mudik Menggunakan Transportasi Udara, Apa Saja
Soal smart transportation ini, sebelumnya Budi juga menyampaikan dihadapan peserta seminar Nasional bertema “Mewujudkan Sustainable Smart Transportation Menuju Indonesia Emas 2045 Melalui Rekayasa Sistem dan Teknologi” di Jakarta, Kamis (27/10/2022)
“Sistem transportasi cerdas juga diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan meningkatkan keselamatan transportasi,” ungkapnya.
Kementerian Perhubungan berkolaborasi dengan Persatuan Insinyur Indonesia (PII) ingin membangun sistem transportasi cerdas di Indonesia.
Lebih lanjut Menhub mengungkapkan, akan meningkatkan kolaborasi dengan PII di sektor transportasi.
BACA JUGA: Ada Diskon OTW 50 Persen Plus 20 Persen, untuk Penerbangan Hotel dan Kereta
Transportasi di Ibukota Baru Negara
Diantaranya yaitu dukungan PII terhadap pembangunan infrastruktur transportasi di Ibukota Baru Negara (IKN).
“Pembangunan IKN sangat membutuhkan pemikiran yang konseptual dari para insinyur. Untuk IKN kita bangun bus listrik. Selanjutnya kita juga akan memikirkan bagaimana membangun kapal listrik,” ucap Menhub.
Kemenhub juga akan menyertakan PII dalam sejumlah kegiatan di sektor transportasi. Seperti melakukan pengawasan pada pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung yang dalam jangka panjang akan diteruskan hingga ke Surabaya.
Selain itu, kerja sama juga akan dilakukan untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM) di sektor transportasi.
Pada kesempatan yang sama, Ketua umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Danis Hidayat Sumadilaga mengungkapkan, PII memiliki misi untuk mewujudkan profesi insinyur yang berdaya saing.
BACA JUGA: Luhut Bahas Pemulihan Konektivitas Udara untuk Pariwisata di Nusa Dua Bali
Untuk itu, PII berkolaborasi dengan Kemenhub sebagai salah salah satu upaya mewujudkan hal tersebut.
Menurutnya, saat ini di Indonesia, terdapat 5.300 insinyur per satu juta penduduk Indonesia.
Jumlah ini masih kurang jika dibandingkan dengan negara lain seperti Vietnam yang memiliki 9.000 insinyur per satu juta penduduk, dan Korea Selatan yang memiliki 25.000 insinyur per satu juta penduduk.
“Menyongsong Indonesia Emas 20245, kami berharap ada kurang lebih 25 ribu insinyur per satu juta penduduk di Indonesia. Baik itu insinyur yang berada di industri, akademisi dan pemerintahan,” tuturnya.
Hadir dalam kegiatan ini, Sekretaris Jenderal PII Bambang Guritno, Ketua Badan Kejuruan Sipil Sutopo Kristanto, Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian, Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia Agus Taufik Mulyono, Direksi BUMN sektor transportasi, dan sejumlah pejabat terkait lainnya. ***