Sempat Jadi Sorotan Dunia, Sampah di Pantai Kuta Ternyata Akibat Ini

Sampah di Pantai Kuta
Sampah plastik bercampur ranting yang muncul di Pantai Kuta pada Desember 2021 lalu. (Instagram/@plastikdetoxbali's profile picture plastikdetoxbali)

TURISIAN.com – Sampah di Pantai Kuta Bali yang berserakan sempat menjadi sorotan dunia. Ini setelah portal berita asal Australia, 7news menggugah keluhan turis saat liburan di Bali.

Micth, turis yang menggugah beberapa sampah ranting dan kayu merasa kaget ketika tiba di Pantai Kuta, Bali.

“Apakah ini normal untuk pantai atau apakah mereka mengalami cuaca buruk,”  Mitch bertanya seperti dikutip Turisian.com dari 7news, Jumat 28 Oktober 2022.

Selanjutnya, dalam pemberitaan itu ditampilkan beberapa foto-foto tumpukan sampah.

Foto menunjukkan pantai benar-benar tertutup sampah termasuk gelas plastik dan semua jenis kemasan.

BACA JUGA: Saat Berlangsung Presidensi G20, Hindari 5 Titik di Bali ini

Meskipun pantai biasanya merupakan tempat yang populer, hanya segelintir orang yang terlihat di latar belakang di sepanjang hamparan pasir.

“Banyak pelancong lain tercengang oleh gambar-gambar itu, berbagi pemikiran mereka di komentar pos,” tulis laporan 7news.

“Ini sangat buruk! Jumlah sampah dan plastik di Pulau Nusa Penida juga menjijikkan,” lanjutnya mengutip penyertaan seorang wanita yang melihat sampah-sampah tadi.

Rupanya, netizen juga membagikan beberapa foto pantai lain di sekitar Bali yang juga terkena dampak serupa, termasuk Nusa Dua.

“Ada beberapa hujan lebat minggu lalu yang berarti kanal tergenang,” komentar seorang wanita bersama dengan gambar sampah di pantai di Balian.

BACA JUGA: Tips Berlibur Nyaman Bersama Balita, Ini Rahasia Penyanyi Raisa

Namun, yang lain mengatakan hujan deras dan awal musim hujan telah menyebabkan semua sampah hanyut.

“Arah angin berubah menjadi pola darat yang membawa sampah dari Jawa. Hujan deras mendorong sampah keluar dari sungai ke lautan, ”kata seseorang.

“Hujan deras minggu lalu di Ubud menyebabkan tanah longsor, saya akan mengatakan itu ada hubungannya dengan pantai yang dipenuhi puing-puing dari air badai,” tambah yang lain.

Yang lain menyarankan wisatawan harus berperan dalam membantu membersihkan pantai Bali.

“Begitu banyak turis, begitu banyak tangan. Bayangkan apa yang bisa dilakukan pembersihan selama 1 jam!” kata seorang wanita.

Tanggapan Dinas Lingkungan Hidup

BACA JUGA: Ingin Ikut Event Bali Stand Up Paddle Series 2022, Catat Tanggalnya ya

Sementara itu, menanggapi viralnya foto sampah di media asing itu, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung mengatakan bahwa tumpukan sampah ini memang menjadi fenomena tahunan.

“Iya ini kita duga faktor cuaca ini dan karena adanya abrasi ini, kalau puncaknya biasanya di bulan Desember sampai tahun baru, dan mereda bisanya sampai April mendatang,” kata I Made Gede Dwipayana, koordinator Deteksi dan Evakuasi Sampah Laut DLHK Badung, di Pantai Kuta.

Ia menduga fenomena sampah kiriman ini sudah mulai terjadi sejak dua minggu lalu. Diperkirakan terjadi akibat faktor cuaca terutama hujan ekstrem yang sedang sering terjadi.

Ia mengungkapkan bahwa kondisi sampah pada hari ini cukup banyak. Sehingga pihaknya melakukan aksi pembersihan Pantai Kuta.

“Kalau ini hariannya mungkin sekitar 10 ton,” ujarnya.

Dwipayana menjelaskan bahwa sampah kiriman tersebut diduga berasal dari arah barat seperti Jembrana, bahkan wilayah Jawa Timur.

Dugaan ini dibuktikan dengan banyaknya barang-barang seperti topi sekolah bertulisan Jawa Timur.

Pos terkait