TURISIAN.com – Terkadang kita merasa tak nyaman naik pesawat. Pernahkah sobat Turisian juga merasa hal yang sama.
Tubuh manusia sejatinya memang telah terbiasa menjalankan aktivitas darat. Dan memang tubuh harus menyesuaikan diri ketika berada ke tempat asing, seperti pesawat.
Mungkin tidak sedikit dari kalian yang sedikit heran, mengapa badan bisa merasa tidak nyaman jika melakukan perjalanan pada lingkungan yang berbeda?
Konsultan Kedokteran Perjalanan dan Spesialis Kedokteran Penerbangan dr. M.D. Daniel Hadinoto, Sp. KP, DTM, CTH mengungkapkan bahwa penerbangan jarak jauh dengan durasi atas enam jam. Memang bisa membuat tubuh merasakan kondisi berbeda, yang berujung pada rasa tak nyaman.
BACA JUGA: 7 Tips Aman Berwisata di Sungai, Bagaimana Saat Turun Hujan?
Trauma Pada Telinga
Sinyal tubuh yang merasa tidak nyaman bisa tertandai, seperti trauma pada telinga akibat perbedaan tekanan udara ketika berada dalam pesawat yang tengah melaju ke udara.
“Seperti trauma pada telinga yang mempengaruhi ketidaknyamanan. Karena tekanan udara pada pesawat meskipun sudah dengan desigan sedemikian serupa. Bahkan dengan atmosfer bawah, pasti tekanan ke atas akan lebih tinggi,” ungkapnya seperti dikutip Turisian.com dari Antaranews pada Sabtu, 9 Juli 2022.
Atau penjabaran secara ilmu medis, penyebabnya adalah karena tekanan yang berbeda pada kabin bisa membuat rongga-rongga dalam tubuh menjadi tertekan.
Kemudian, hal tersebut berpotensi untuk menimbulkan rasa tak nyaman seperti sakit telinga bahkan hingga mual.
Lalu, ketika sudah mengudara, tekanan dalam kabin akan relatif lebih stabil. Namun, rasa tidak nyaman tersebut bisa terjadi saat pesawat sedang lepas landas.
BACA JUGA: 10 Tips Memilih Hotel Saat Liburan, Dari Harga Sampai Remot TV
Contoh sederhana yang bisa meringankan rasa tak nyaman pada telinga adalah dengan melakukan gerakan menelan atau mengunyah. Seperti dengan memakan permen.
Hal tersebut bisa oleh siapa saja tanpa memandang usia, bisa juga oleh anak-anak penerapannya agar tetap merasa nyaman saat pesawat lepas landas maupun mendarat.
“Buatlah agar terjadi refleks mengunyah dan menelan,” sambungnya ketika membahas tentang kiat agar menjaga anak tetap nyaman ketika pesawat lepas landas dan mendarat.
Tips Agar Perjalanan Udara Tetap Nyaman
Pada sisi lain, menurutnya penutup telinga sebenarnya tidak terlalu berpengaruh untuk menghilangkan perbedaan tekanan luar dan dalam pesawat.
Tetapi, setidaknya benda tersebut bisa membantu meredam kebisingan selama penumpang berada dalam pesawat.
BACA JUGA: Sandiaga Sebut Rute Pesawat Bertambah, Harga Tiket Bisa lebih Murah
Tips berikutnya agar mengurangi tak nyaman naik pesawat, sebaiknya setiap calon penumpang berada dalam kondisi tubuh yang sehat.
Contohnya, bagi penderita flu untuk menunda dulu perjalanan udara demi menghindari ketidaknyamanan. Hal tersebut juga bisa menurunkan risiko menularkan virus kepada penumpang lain mengingat sirkulasi udara yang tertutup dalam pesawat.
Tidak kalah penting, terutama bagi pasien yang baru menjalani operasi membran telinga juga untuk menunggu setidaknya sebulan sebelum menaiki pesawat.
Sama halnya dengan pasien pasca stroke yang baru dapat izin terbang setelah 14 hingga 28 hari atau saran oleh dokter sudah aman untuk naik pesawat.
Bagi perempuan yang tengah hamil, terutama apabila usia kehamilan sudah mendekati minggu ke-34 untuk tidak menaiki pesawat.
BACA JUGA: Lalu Lalang Pesawat Terbang Melengkapi Nongkrong Asyik di Critical 11 Bandung
Jika ibu hamil ingin melakukan perjalanan dengan menggunakan pesawat, seperti contohnya apabila ingin pulang kampung atau melahirkan sebaiknya bepergian sebelum memasuki pekan ke-34.
Hal tersebut untuk meminimalisir jika ada kondisi darurat yang terjadi.
Tidak lupa juga untuk menjaga protokol kesehatan saat masih dalam situasi masa pandemi. Seperti telah melakukan vaksinasi, memakai masker, mencuci tangan serta menjaga jarak.
Dengan demikian, rasa nyaman ketika bepergian dengan menggunakan pesawat bisa terasa jauh lebih nyaman untuk seluruh penumpang. ***
Sumber: Antaranews