Ekowisata Kampung Blekok Dapat 15 Ribu Bibit Mangrove, Libatkan 200 Relawan

Ekowisata Kampung Blekok
Ilustrasi. Penanaman mangrove di tepi pantai. Foto: iStock

TURISIAN.com – Ekowisata Kampung Blekok, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur yang merupakan kawasan mangrove dan habitat burung Blekok, mendapat tambahan 15 ribu bibit mangrove.

Bibit tersebut berasal dari PT Paiton Energy-PT POMI sebagai operator pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Jawa Timur.

Kegiatan tersebut digelar sebagai partisipasi memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia (World Environment Day) 2022 yang mengangkat tema “We have #OnlyOneEarth.  What will you do to protect it” yang jatuh setiap 5 Juni.

Chief Financial Officer Paiton Energy, Bayu Widyanto dalam keterangannya pada Jumat 1 Juli 2022 mengatakan acara penanaman 15.000 bibit mangrove akan berpengaruh positif pada lingkungan hidup pada daerah setempat, Indonesia, dan global.

BACAJUGA: Menjelajahi Keindahan Dewi Mangrove Sari, Hutan Bakau di Pesisir Utara Brebes

Hutan mangrove memiliki manfaat dalam mitigasi perubahan iklim untuk penyerapan emisi karbon dan gas rumah kaca.

“Selain memiliki daya tarik wisata. Kawasan pantai pada Kampung Blekok ini juga menjadi sumber biota laut yang melimpah serta mempunyai lahan hutan mangrove yang cukup luas,” kata Bayu.

“Jadi kami berpartisipasi aktif untuk senantiasa ikut menjaga bumi sebagai tempat yang layak bagi semua makhluk untuk hidup dengan harmonis dan lestari,” kata Bayu.

Melibatkan 200 Relawan dan 20 Komunitas

Kegiatan tersebut melibatkan sebanyak 200 relawan dengan 20 komunitas lokal Situbondo dan juga dari luar kota.

Selain itu para petani mangrove “Jaya Abadi” yang merupakan masyarakat sekitar Kampung Blekok juga ikut andil dalam kegiatan ini.

BACA JUGA: Petualangan Seru ke Bontang Mangrove Park Taman Nasional Kutai Kaltim

Kampung Blekok merupakan kawasan ekowisata hasil sinergi antara PE – POMI dan Pemerintah Daerah Situbondo serta dengan keterlibatan masyarakat sekitar.

Sinergi ini agar masyarakat bisa meraih keuntungan dengan terjaganya lingkungan dan alam mereka.

Pohon mangrove juga dapat menyerap karbon yang sangat penting bagi mitigasi perubahan iklim.

Ekosistem mangrove kategori tiang pada Kampung Blekok memiliki total biomassa sebesar 2100 ton/ha dan stok karbon sebesar 1092.6 tonC/ha.

Fokus PE – POMI pada program di Kampung Blekok adalah konservasi mangrove dan burung blekok melalui Mangrove Center, Program Penanaman Mangrove, dan Conservation Campaign, sebagai titik berat di bidang lingkungan.

BACA JUGA : Tak Hanya Pantai, Natuna Punya Wisata Mangrove Semitan

Penanaman bibit pohon-pohon yang berfungsi sebagai penyerapan karbon. Dan, buah-buahan ini sangat penting untuk Kabupaten Probolinggo yang merupakan daerah pesisir.

Dengan tujuan utama sebagai pelindung alamiah pantai, menambah luasan area konservasi, dan untuk mengurangi risiko bencana alam.

Selain itu tentunya juga yang paling penting adalah mengatasi dampak perubahan iklim untuk saat ini hingga masa depan. ***

Sumber: Antaranews

Pos terkait