TURISIAN.com – Event lari CTC (Coast To Coast Night Trail Ultra) yang baru saja berlangsung di Yogyakarta memiliki dampak besar terhadap perkembangan pariwisata.
Optimitis kebangkitkan kembali sektor pariwisata setelah badai Covid-19, terlihat dari besarnya animo peserta yang ikut ambil bagian daalam event yang berlangsung pada 11-12 Juni lalu.
Tidak kurang dari 876 peserta, baik dari dalam negeri maupun luar ambil bagian dalam lomba lari yang menyusuri beberapa destinasi wisata tersebut.
“Lomba sport tourism seperti ini patut terus dikembangkan. Karena kita tidak bisa hanya mengandalkan seni dan budaya saja. Banyak wisata alam menarik yang bisa menjadi salah satu magnet wisatawan datang ke Jogya,” kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Yogyakarta Deddy Pranowo Eryono ketika dihubungi Turisian.com, Selasa malam 14 Juni 2022.
BACA JUGA: Nikmati Kemeriahan Tiga Event Yogyakarta di Bulan Juni 2022!
Menurut Deddy, lomba lari CTC ini merupakan salah satu andalan sport tourism sehingga perlu mendapatkan apresiasi.
“Jadi, ini kan masuk dalam sport tourism. Kita sangat mendukung sekali, bahkan hal-hal seperti ini bisa membangkitkan pariwisata,” ujarnya.
Untuk itu, Deddy berharap, dengan semakin membaiknya kondisi pandemic Covid-19 maka event berkelas nasional maupun internasional akan semakin banyak terselenggera di Yogyakarta.
12 Negara Ambil Bagian dalam Event CTC
Sebagaimana diketahui, CTC kali ini selain pesertanya dati dalam negeri juga 12 negara ikut ambil bagaian. Seperti, Republik Cheska, Prancis, Jerman, India, Jepang, Belanda, Singapura, Inggris dan lainnya.
Memang jumlah peserta kali ini 875 orang, lebih sedikit dari penyelenggaraan terakhir pada awal 2020, yakni sebanyak 1.326 peserta.
BACA JUGA: Merapi Golf Yogyakarta, Padukan Olahraga dengan Panorama Alam yang Menawan
Sementara itu Race Director Coast to Coast (CTC) Night Trail Ultra, Roostian Gamananda menjelaskan pembatasan jumlah peserta ini menurutnya merupakan bentuk penyesuaian karena saat ini pandemi Covid-19 meski sudah menurun, tapi masih tetap ada.
“CTC merupakan sport tourism, kami ingin membantu pemerintah untuk memajukan perekonomian wilayahnya dengan mengundang pelari asing dari mancanegara dan nasional,” ujarnya.
Pada penyelenggaraan kali ini, CTC membuka lima kategori jarak, yakni 5K, 13K, 25K, 50K dan 70K.
“Jarak 5K dan 13K kami buat untuk dijajal para pelari road yang ingin mencoba dengan distance yang pendek. Biasanya para peserta datang kembali untuk mencoba jarak yang lebih jauh di tahun selanjutnya,” ungkapnya.
BACA JUGA: Tiga Pantai di Gunungkidul Yogyakarta dengan Aktivitas Watersport Seru
Start dan Finish di Museum Gumuk Pasir
Start dan finis di Museum Gumuk Pasir Parangkusumo, para peserta kemudian melintasi rute dengan medan yang cukup beragam.
Mulai dari pesisir pantai selatan, perbukitan di Purwosari, hingga Goa Cermai untuk pelari dengan kategori jarak 50K dan 70K.
Untuk menjaga energi para peserta, panitia menyiapkan waterstation di setiap 6 km. Khusus untuk kategori 5K, waterstation ada di Km 2,5.
Di sini, para peserta bisa menikmati hidangan buah buahan, energy bar yang disediakan strive, mi instan, minuman isotonik hingga kopi.
Karena berlangsung pada malam hari, peserta wajib membawa headlamp.
“Mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan. Panitia memang mewajibkan peserta membawa mandatory gears ketika berlari. Seperti, dua buah headlamp, running vest 6L, botol minum minimal 2L dan poncho running,” ungkapnya.
BACA JUGA: Museum Sonobudoyo Yogyakarta Sajikan Koleksi Benda Bernilai Budaya Ilmiah
Juara CTC 2022
Keluar sebagai juara untuk 70K kategori pria;
- Dzaki Wardana
- Ahmad Nizar
- Thimo Liberth
Kategori Wanita:
- Yunita Kartini
- Devi Chan
- Nurul Wulandari