TURISIAN.com – Selain menikmati keindahan Taman Air Mancur Sri Baduga, saat liburan di Purwakarta, Sobat Turisian bisa berkunjung ke Kampung Wisata Tajur. Di sini, kita bisa belajar mengenal kearifan budaya lokal Sunda yang menarik.
Kampung Tajur ini berada di Desa Pesanggrahan, Kecamatan Bojong, Purwakarta, Jawa Barat. Terletak di lereng Gunung Burangrang, sekitar 35 km dari pusat kota Purwakarta.
Destinasi wisata Purwakarta ini menawarkan konsep wisata ecotourism dan kearifan lokal budaya Sunda yang masih melekat kuat pada kehidupan masyarakatnya. Hal tersebut, salah satunya tampak pada seluruh bangunan rumah di kampung ini yang berbentuk rumah panggung khas Jawa Barat.
Suasana pedesaan dengan alam yang asri tambah budaya Sunda yang masih lestari, cocok sekali untuk tempat liburan Sobat Turisian bersama keluarga. Jika berminat menginap di kampung ini untuk lebih merasakan kearifan budayanya, Sobat Turisian bisa sewa homestay milik warga.
Homestay tersebut sudah lengkap dengan fasilitas ibadah, sajian makanan tradisional, dan tempat pertemuan. Untuk biayanya sekitar Rp.250.000 untuk kapasitas 6 sampai 8 orang. Lalu biaya makanan tergantung menu yang Sobat Turisian pilih. Harganya mulai dari Rp.17.000-Rp 25.000 per porsi.
Daya Tarik Kampung Tajur Purwakarta
Kearifan lokal budaya Sunda yang masih terjaga dan sudah menjadi adat istiadat dalam kehidupan sehari-hari warga Kampung Tajur Purwakarta. Sehingga menjadi daya tarik wisata kampung ini. Seperti bangunan rumah panggung yang khas berwarna hitam putih.
Baca juga: Taman Air Mancur Sri Baduga Purwakarta Sajikan Air Mancur Menari yang Memukau
Konsep rumah tersebut menyatu dengan alam dan memiliki makna harmonisasi antara alam dengan manusia. Hampir setiap rumah memiliki kolam ikan dan itu bisa bermanfaat sebagai sumber mata pencaharian.
Kemudian bercocok tanam padi menjadi aktivitas penduduk karena kondisi alam yang masih asri. Jika menginap di kampung wisata Purwakarta ini, Sobat Turisian akan diajak belajar cara bercocok tanam padi yang baik dan benar.
Di samping itu, terdapat tradisi unik yang menjadi daya tarik lainnya di Kampung Tajur nanti, yaitu Tradisi Tutunggulan. Sebuah tradisi menumbuk padi di lesung kayu yang dilakukan para ibu berusia lanjut. Dalam aktivitas tutunggulan akan tercipta atmosfer budaya Sunda yang kuat. Terlebih didukung interaksi berbahasa Sunda khas warga setempat. Sobat Turisia juga bisa ikut serta dalam aktivitas tersebut.
Tak hanya daya tarik budaya, saat berlibur di kampung ini pun, Sobat Turisian bisa menikmati suasana khas pedesaan dan pemandangan alam yang memukau. Ada panorama alam Gunung Burangrang dan Sungai Ciherang.
Oleh-Oleh Khas Kampung Tajur
Kampung wisata Purwakarta ini juga mempunyai oleh-oleh makanan khas buatan warga setempat. Sobat Turisian wajib beli dan bawa pulang untuk kerabat di rumah dan sekaligus membantu perekonomian warga setempat.
Mayoritas oleh-oleh dari kampung ini berupa makanan khas, antara lain wajit, gula aren, gula kawung, borondong, dodol, dan rangginang. Kemudian ada pula cendera mata kerajinan berbahan batok kelapa khas Jawa Barat.
Prestasi Kampung Tajur Purwakarta
Berkat keberhasilan pegembangan potensi budaya khas Sunda dan memiliki keunikan, Kampung Tajur menarik bagi wisatawan mancanegara. Banyak turis asing telah berdatangan ke kampung ini.
Baca juga: 3 Sate Maranggi Paling Ngehits, Asli dari Purwakarta
Bahkan pada 2016, kampung ini menjadi lokasi Konferensi “World Village Conference”. Dengan peserta 23 delegasi dari berbagai negara, yaitu Jepang, Amerika Serikat, China, dan Azerbaijan.*