TURISIAN.com – Jika berlibur ke wilayah Serang, Banten, tak ada salahnya untuk mampir dulu ke Kompleks Situs Banten Lama. Di sana Sobat Turisian bisa menengok objek-objek peninggalan Kasultanan Banten, salah satunya Tasikardi.
Tasikardi merupakan sebuah danau buatan peninggalan Kasultanan Banten. Nama Tasikardi diambil dari Bahasa Sunda yang berarti “danau buatan”. Lokasinya berada di Kompleks Situs Banten Lama, Desa Margasana, Kramatwatu, Kota Serang, Banten.
Saat tiba di tempat wisata Banten ini, Sobat Turisian akan merasakan kesejukan dari pepohonan rindang. Bagaikan sebuah “oase” di tengah-tengah area hamparan sawah di sekitarnya yang tampak panas terik matahari.
Bergeser lebih dalam, barulah terlihat sebuah danau terhampar cukup luas. Dengan sebuah taman atau pulau kecil di tengahnya. Sekelilingnya danau dihiasi pepohonan yang cukup rindang menambah pesona keindahan danau.
Tak hanya panorama keindahannya, Tasikardi pun menjadi destinasi wisata edukasi yang sarat akan nilai sejarah. Histori yang tak lepas dari masa kejayaan Kasultanan Banten.
Di sini, Sobat Turisian bisa menikmati keindahan lanskap danau sambil duduk-duduk santai di gazebo, sembari menyeruput kesegaran kelapa muda. Tempat ini juga cocok untuk sekadar melepas penat dengan suasana yang tenang dan udara sejuk.
Baca juga: Pulau Sangiang Banten Suguhkan Beragam Daya Tarik Wisata
Bosan hanya duduk-duduk, Sobat Turisian boleh coba perahu kayuh berbentuk bebek mengelilingi pulau di tengah danau. Bagi pecinta mancing bisa melakukannya di tempat ini. Jangan lupa hunting foto selfie yang instagenik di sana.
Sejarah & Peran Tasikardi
Danau buatan ini dibangun pada masa pemerintahan Sultan ke-2 Banten, Panembahan Maulana Yusuf (1570 – 1580 Masehi). Berfungsi sebagai tempat peristirahatan sultan dan keluarganya.
Dengan luas area 5 ha dan hanya 4 ha yang tertutupi air sedalam lebih dari 1 meter. Bagian dasarnya ada lapisan ubin batu bata.
Selain itu, Tasikardi juga berperan sangat penting untuk menampung air dari Sungai Cibanten. Berguna untuk pengairan sawah dan memasok air ke keraton dan masyarakat sekitarnya.
Hebatnya, dalam penyaluran ke irigasi dan kompleks istana, terdapat proses penyaringan dan pengendapan agar air lebih jernih. Tempat penyaringan khusus tersebut, sebutannya “Pengindelan”. Ada tiga Pengindelan, yaitu Pengindelan Abang atau “penyaringan merah”, Pengindelan Putih, dan Pengindelan Emas.
Setelah air melewati penyaringan di Pengindelan, baru alirkan ke Keraton Surosowan (Keraton Utama Sultan Banten) melalui pipa tanah liat berdiameter 2,40 meter untuk keperluan air. Aliran pipa itu juga berfungsi sebagai pendingin ruangan keraton. Keren kan Sobat Turisian?
Daya tarik Tasikardi, yaitu sebuah taman atau pulau di tengah danau. Dulunya menjadi tempat bertafakur ibunda sultan dan tempat istirahat keluarga kesultanan. Terdapat pula sejumlah bangunan berupa kolam penampungan air, pendopo, dan kamar mandi keluarga kesultanan.
Baca juga: Pulau Cangkir yang Indah, Jadi Wisata Religi Populer di Tangerang
Namun sayang, kini hanya tersisa pondasinya saja. Pondasi bata merah berbentuk bangunan turap yang mengelilingi pulau berukuran 1600 m² dengan ketinggian 2-3 meter.*