TURISIAN.com – Tradisi Ngabuburit merupakan istilah dari bahasa Sunda yang diartikan sebagai kegiatan dalam menunggu waktu berbuka puasa.
Selama bulan Ramadhan, banyak orang yang melakukan kegiatan ngabuburit dengan membaca Al-quran.
Namun ternyata, Indonesia dengan kearifan lokalnya memiliki ragam tradisi ngabuburit yang unik dan berbeda di setiap daerah.
Penasaran ada tradisi ngabuburit apa saja? Simak ulasan berikut ini, mungkin salah satu tradisi ngabuburit yang unik berikut ini berasal dari kotamu.
BACA JUGA: 8 Menu Takjil Buka Puasa Khas Ramadan dari Berbagai Daerah
1. Bleguran – Jakarta
Di tahun 1970-an, di Ibu Kota Jakarta masih melakukan tradisi bleguran yang cukup populer di masa itu.
Untuk menunggu waktu berbuka puasa, biasanya anak-anak hingga remaja akan membuat meriam yang dibuat secara tradisional dengan menggunakan batang bambu.
Kata bleguran pun terinspirasi dari suara yang dihasilkan dari meriam bambu tersebut.
Meskipun tidak menghasilkan ledakan yang berbahaya, suara yang dihasilkan dari meriam bambu ini cukup memekakkan telinga.
2. Keliling Pulau – Bangka Belitung
Salah satu cara yang dilakukan oleh masyarakat Belitung dalam menunggu waktu berbuka adalah dengan berkeliling pulau.
Kegiatan ngabuburit seperti ini sangat populer di kalangan sejumlah remaja di Bangka Belitung.
Sejumlah remaja yang tergabung dalam kelompok bernama Saka Bahari biasa berkeliling pulau menggunakan perahu sambil menikmati sajian pemandangan senja yang eksotis.
BACA JUGA: Rombongan Gowes Pawai Ramadhan Dilepas Menparekraf
3. Panjat Tebing – Madiun
Tenang, kalian tidak keliru dalam membaca, anak-anak di Madiun tampaknya memang memiliki energi ekstra untuk melakukan olahraga panjat tebing sebagai kegiatan ngabuburit mereka.
Tradisi ngabuburit yang cukup memakan energi ini biasa dilakukan oleh anak-anak asli area panjat tebing yang tersedia di Stadion Wilis ketika sore hari menjelang waktu berbuka puasa.
Apakah tidak capek? Tentu iya, tapi keseruan yang mereka rasakan membuat rasa capek hilang, dan tahu-tahu adzan maghrib berkumandang.
Sungai Bengawan Solo
4 Kumbohan – Lamongan
Sungai Bengawan Solo memang memiliki sejuta pesona dan manfaat bagi masyarakat setempat.
Terutama saat Ramadhan tiba, sungai yang menjadi ikon dari Jawa Timur ini kerap menjadi tempat tongkrongan untuk menunggu waktu berbuka puasa.
Tradisi kumbohan namanya, yaitu tradisi berburu ikan mabuk atau yang biasa disebut dengan ikan munggut.
BACA JUGA: Beragam Es di Indonesia yang Bisa Menjadi Menu Berbuka Puasa
Disebut ikan mabuk atau munggut karena air yang keruh membuat ikan-ikan yang ada di sungai seperti mabuk.
Dan keadaan ikan yang seperti itu menjadi lebih mudah bagi warga setempat untuk menangkapnya.
Ragam ikan munggut yang biasa ditangkap pun beragam, ada ikan bandeng, bader, kepiting hingga udang lobster.
Menjelang sore hari biasanya air di Sungai Bengawan Solo akan surut sehingga banyak ikan yang mudah ditangkap.
Inilah mengapa waktu sore hari menjelang berbuka puasa menjadi waktu yang tepat untuk melakukan tradisi kumbohan.
Pantai Kenjeran
5. Balap Perahu Layar – Surabaya
Jika sedang berwisata ke Surabaya, sobat turisian bisa melihat tradisi ini ketika Ramadhan tiba.
Biasanya, menjelang waktu berbuka, ada banyak warga dengan menaiki perahu layar yang berlomba di sekitaran Pantai Kenjeran, Surabaya.
Meskipun perahu layar yang digunakan terbilang perahu mini, namun perahu tersebut tetap terlihat unik karena dihiasi dengan berbagai tulisan menarik dan warna-warni.
BACA JUGA: 7 Kuliner Khas Ramadhan Berbagai Daerah di Indonesia
6. Bermain Luwak – Jombang
Ini adalah salah satu kegiatan ngabuburit yang digagas oleh sebuah komunitas pecinta hewan luwak yang berada di Jombang, Jawa Timur.
Untuk menunggu waktu berbuka puasa,para pecinta hewan luwak tersebut akan membawa serta bermain bersama luwak tepat di depan Stasiun Jombang.
Tentu saja, kegiatan itu menyedot perhatian banyak masyarakat yang berlalu-lalang di depan Stasiun Jombang, dan tradisi unik ini pun masih digelar sampai sekarang.
7. Pasar Kaget – Bandung
Ini adalah salah satu tradisi umum yang sudah tidak bisa membuat warga Bandung kaget lagi, sebab memang sudah menjadi tradisi tahunan.
Setiap bulan Ramadhan tiba, ada banyak sekali pasar dadakan yang bisa sobat turisian datangi di sela menunggu waktu berbuka.
Untuk sekedar mencari aneka menu takjil, mulai dari yang ringan, hingga benar-benar mengenyangkan, semuanya ada. ***