Kemilau Buton, Rumah dari Suku Bermata Biru yang Melegenda

Suuku Bermata Biru
Selain memiliki mata biru, suku Buton juga piawai dalam memanah. (Instagram.com /@ge.rock888)

TURISIAN.com- Suku Buton berasal dari pulau Buton yang terletak di Sulawesi Tenggara. Tidak seperti karakter umumnya suku lain di Indonesia yang memiliki warna mata hitam kecoklatan.

Disini, suku bermata biru ini hampir mendominasi semua penduduk yang tidak. Baik perempuan maupun laki-laki..

Ada beberapa hal yang menjadi teori mendasar terkait keindahan warna mata yang dimiliki oleh suku buton.

Seperti diantaranya adalah dugaan hasil perkawinan antara suku buton dengan bangsa asing.

Warna mata layaknya orang kaukasia diduga merupakan keturunan dari bangsa Portugis, sementara warna rambut serta kulit yang eksotis dari suku Buton adalah ciri dari warna kulit pada umumnya di Indonesia.

BACA JUGA: Benteng Fort Rotterdam Makassar, Bukti Kejayaan Kerajaan Gowa-Tallo

Salah satu cerita yang melegenda di masyarakat setempat adalah kisah tentang Raja Siompu II yang menikahkan putrinya dengan seorang berkebangsaan Portugis bernama Wa Ode Kambaraguna.

Di lain pihak, ada juga yang berpendapat bahwa rona mata tersebut adalah akibat adanya kelainan genetika yang bernama Waardenburg Syndrome.

Yakni, kelainan genetika langka yang sifatnya bisa mempengaruhi warna kulit, rambut dan warna mata.

Berdasarkan hipotesis tersebut, maka muncul efek samping yang menyertainya seperti adanya peningkatan sensitivitas mata terhadap cahaya yang biasanya merujuk pada photophobia.

BACA JUGA: International Conference Likupang – North Sulawesi: “Discover The Hidden Paradise”

Pencahayaan yang berlebih dipercaya akan mempengaruhi mata dari warga suku Buton.

Bahkan, dikatakan bahwa mata indah mereka akan berair jika terkena paparan cahaya yang berlebihan.

Dikutip TURISIAN.com- dari disparsultra.id pada Sabtu, 26 Maret 2022, meskipun warna biru tersebut nampak kontras dan begitu indah, ternyata dahulu orang dengan mata biru di Buton kerap mendapatkan stigma yang negatif, tetapi kini warna mata indah tersebut merupakan keistimewaan tersendiri dari suku Buton.

Sayangnya, saat ini tidak seluruh warga suku Buton memiliki warna mata biru cerah hanya beberapa saja yang memilikinya.

Kebanyakan dari mereka kini justru memiliki warna hitam kecoklatan seperti warna mata orang Asia pada umumnya.

Kilauan warna mata dari suku Buton hanyalah segelintir keindahan dari pesona asli yang dimiliki tanah Buton di Sulawesi Tenggara.

BACA JUGA: Beragam Es di Indonesia yang Bisa Menjadi Menu Berbuka Puasa

Fakti Manarik Suku Buton

Supaya sobat turisian tidak penasaran, berikut adalah ragam fakta menarik lainnya tentang Buton yang jarang diketahui:

1.Tahukah sobat turisian, dimana letak benteng terluas di dunia? Jawabannya adalah di Buton. Tidak tanggung-tanggung, benteng tersebut bahkan memiliki luas sekitar 23,375 hektar. Saking luasnya benteng tersebut, didalamnya juga terdapat perkampungan warga.Tidak tanggung-tanggung, benteng tersebut bahkan memiliki luas sekitar 23,375 hektar. Saking luasnya benteng tersebut, didalamnya juga terdapat perkampungan warga.

2. Rumah dari tarsius, yaitu salah satu hewan primata terkecil di dunia dengan panjang 10 cm.

3. Salah satu bukit bernama Bukit Lamando memiliki landscape seperti lukisan menakjubkan yang pernah masuk dalam nominasi Ajang Pesona Indonesia 2020.

4. Karakter dari daratan di Pulau Buton didominasi oleh batuan, maka tidak mengherankan jika terdapat gua yang memiliki telaga dengan air super jernih di sini.

5. Kaum perempuan di Pulau Buton sangat dihargai dan mendapat tempat yang istimewa.

BACA JUGA: Wisata Sejarah dan Budaya di Istana Balla Lompoa, Peninggalan Kerajaan Gowa

Bahkan Raja Pertama yang tercatat di Kerajaan Buton merupakan seorang wanita bernama Ratu Wa Kaa Kaa.

Cenderung Mirip dengan Bahasa Arab

6. Banyak sekali nama jalan di Buton yang menggunakan aksara Walio yang cenderung mirip dengan bahasa Arab.

7. Terdapat Kampung Korea di Buton, tepatnya di daerah Karya Baru, di sini ada banyak sekali plang nama tempat atau nama jalan yang ditulis dengan menggunakan huruf Hangeul atau aksara Korea.

8. Warga Buton biasa mengkonsumsi pisang goreng dengan cara yang unik dan tidak biasa, yakni dicocol dengan sambal yang pedas.

9. Jika sobat turisian berwisata ke Pulau Buton dan berkesempatan untuk berkomunikasi dengan warga setempat, jangan kaget apabila nada mereka terkesan seperti marah-marah, sebab itu hanyalah aksen setempat yang sudah melekat.

10.Kain tenun adalah salah satu cinderamata andalan dari Buton, bahkan kegiatan menenun sudah bukan lagi menjadi mata pencaharian.

Kegiatan menenun adalah identitas dari suku Buton, yang sudah dilatih sejak usia dini. ***

Pos terkait