Gaya bangunan stupa di tempat ini terbilang unik karena tidak ada lagi di tempat lain di Indonesia. Bentuk candinya memiliki kesamaan dengan stupa Buddha di Myanmar, stupa di Vietnam, Sri Lanka. Serta stupa kuno di India pada periode Ashoka yang berornamen sebuah roda dan kepala singa, mirip dengan arca di kompleks Candi Muara Takus.
Tahun 1860, seorang arkeolog Belanda bernama Cornel de Groot berkunjung ke Muara Takus. Kala itu, pada setiap sisi masih tampak patung singa dalam posisi duduk. Secara filosofis, patung singa merupakan unsur hiasan candi yang melambangkan aspek baik atau ‘terang’ yang dapat mengalahkan aspek jahat atau ‘gelap’.
Dalam ajaran agama Buddha, motif hiasan singa memiliki hubungan makna dengan sang Buddha. Hal ini tampak dari julukan sang Buddha sebagai “Singa dari keluarga Sakya”. Serta ajaran yang disampaikan oleh sang Buddha juga diibaratkan sebagai ‘suara’ (simhanada) yang terdengar keras di seluruh penjuru mata angin.
Bangunan Candi
Muara Takus sebagai kompleks percandian karena menyimpan sejumlah bangunan candi, antara lain:
1. Candi Tuo
Bangunan terbesar di kompleks percandian ini, merupakan bangunan masif atau tidak memiliki ruang. Letaknya tak terlalu jauh dari sisi utara Candi Bungsu. Berada di atas kaki bertingkat tiga dengan ukuran 32,80 m x 21,80 m dan tinggi 8,50 m. Terbuat dari campuran batu bata cetak dan batu pasir (tuff).
2. Candi Mahligai
Candi Mahligai berupa bangunan masif berdiri menghadap ke arah gerbang masuk di sisi utara kompleks percandian. Berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 10,44 m x 10,60 m. Tinggi bangunan sampai puncak 14,30 m, berdiri di atas pondasimen segi delapan (astakoma) dan bersisikan sebanyak 28 sisi.
Badan candi berdenah lingkaran dengan diameter 4 m. Bagian tengah badan stupa mengecil yang memberi kesan ramping, lalu bagian atasnya melebar kembali. Di situ terdapat pelipit yang melingkari badan stupa. Bagian-bagian pada badan stupa berupa pelipit bawah, pelipit padma, dan pelipit atas.
Bagian puncak atau makhota stupa mempunyai 36 sisi. Pada dasar puncak stupa terdapat 4 arca singa dari batu pasir. Posisinya duduk dengan dua kaki belakang melipat. Tepat sebelum hiasan padma terdapat 16 hiasan kepala singa.