TURISIAN.com – Kerajaan Siak merupakan salah satu kerajaan Melayu Islam terbesar di tanah Riau. Masa kejayaannya pada abad 16 hingga abad 20, dengan 12 sultan yang pernah bertahta, dimulai sejak 1723 M. Semua bukti kebesarannya akan tampak saat mengunjungi Istana Siak.
Istana Siak menjadi saksi bisu sejarah perjalanan Kerajaan Siak atau disebut juga dengan Kerajaan Siak Sri Indrapura. Dibangun pada masa pemerintahan Sultan Assyaidis Syarif Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin pada tahun 1889 dengan nama Asseraiyah Al Hasyimiah.
Arsitektur istana yang dikenal juga dengan Istana Matahari Timur ini, dibangun oleh arsitek dari Jerman. Memadukan gaya arsitektur Eropa, India, dan Arab dengan arsitektur Melayu Tradisional.
Saat memasuki kompleks cagar budaya tersebut, pesona keindahan dan kemegahan istana langsung jelas terlihat. Di pintu gerbang istana saja, sudah disambut sepasang burung elang menyambar dengan mata memancar tajam. Hiasan berbahan perunggu itu, terletak pada puncak dua pilar kiri dan kanan istana.
Lambang burung elang sendiri merupakan tanda kebesaran dan keberanian serta kemegahan Kerajaan Siak pada masanya. Keindahan istana juga tampak pada dinding dan berbagai ruangan di dalam istana dengan hiasan dari keramik khas Eropa. Ada pula koleksi benda-benda peninggalan Kerajaan Siak.
Struktur bangunan
Struktur bangunan Istana Siak terdiri dari dua lantai. Di bagian lantai dasar terdapat 5 ruangan besar utama atau disebut Ruangan Depan Istana yang digunakan untuk ruang tunggu para tamu.
Baca juga: 4 Hotel Terbaik Bagi Backpacker Saat Liburan di Bintan
Di situ dapat ditemukan ruangan Kursi Gading untuk menerima para tamu terhormat yang terpisah menjadi dua bagian. Satu berkain gorden warna hijau lumut khusus untuk tamu laki laki, dan satu lagi ruang terhormat untuk tamu perempuan.