TURISIAN.com – Pemerintah mulai merajut kolaborasi dua kementerian untuk menjaring tenaga pariwisata.
Hal ini guna membenahi persoalan klasik sektor pariwisata, sumber daya manusia.
Sementara itu, Jumat siang, 20 Juni 2025, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana dan Menteri Ketenagakerjaan Prof Ir Yassierli bertemu. Mereka meneken nota kesepahaman di Jakarta.
Tujuannya, membangun ekosistem pariwisata yang adil dan berdaya saing melalui peningkatan kapasitas SDM.
“Ini adalah komitmen bersama,” ujar Widiyanti dalam keterangan pers tertulis yang dirilis Sabtu, 21 Juni 2025.
Ia menyebut kerja sama ini sebagai langkah awal menuju kolaborasi yang terstruktur dan berkelanjutan.
Tak hanya demi sektor pariwisata, tapi juga untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Sedangkan, kerja sama lintas kementerian itu meliputi penguatan kelembagaan, pertukaran data.
BACA JUGA: Momentum ICI 2025: Menautkan Infrastruktur dan Pariwisata
Termasuk, penempatan tenaga kerja, hingga pembukaan peluang kerja baru di sektor pariwisata.
Sementara fokus awal diarahkan ke lima destinasi unggulan nasional, Danau Toba, Labuan Bajo, Borobudur, Prambanan, dan kawasan Lombok-Gili Tramena.
Data Kementerian Pariwisata mencatat, jumlah tenaga kerja di sektor ini mencapai 25 juta orang pada akhir 2024.
Lebih dari separuhnya terkonsentrasi di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Padahal, geliat pariwisata perlahan bergeser ke luar Jawa.
“Kita harus pastikan tenaga kerja pariwisata yang cukup dan kompeten hadir di seluruh penjuru Indonesia,” kata Widiyanti.
Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menambahkan, lembaganya siap menyokong pemetaan kebutuhan tenaga kerja di destinasi prioritas.
Empat Balai Pengembangan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) dengan jurusan pariwisata akan disinergikan dengan politeknik pariwisata di bawah Kementerian Pariwisata.
“Kita punya infrastruktur pelatihan. Tinggal dipertajam arah dan wilayah sasarannya,” ujar Yassierli.
Langkah ini, menurut kedua menteri, menjadi fondasi penting membangun industri pariwisata. Dimana, tak hanya memesona wisatawan, tapi juga menyejahterakan warganya. ***