Revitalisasi kampung kota Jatinegara Kaum Menyongsong Lima Abad Jakarta, Dibedah Dalam Acara Talk Show

Kampung Kota
Talk show bertajuk “Merayakan Jelang 5 Abad Jakarta: Merevitalisasi Potensi Wisata Kampung Kota” yang digelar pada Senin, 16 Juni 2025 di Gedung Ki Hajar Dewantara, Universitas Negeri Jakarta. (Foto: Ist)

TURISIAN.com– Hiruk pikuk Jakarta yang menjelang usia lima abad memantik berbagai inisiatif pelestarian sejarah dan budaya kampung kota. Salah satunya lahir di Jatinegara Kaum.

Di kawasan yang menyimpan jejak panjang komunitas Betawi itu, KTH Rumah Kaum Jayakarta menggandeng Program Studi Usaha Perjalanan Wisata (UPW) Universitas Negeri Jakarta dan PT Antam Tbk UBPP Logam Mulia.

Tujuannya, untuk menghidupkan kembali potensi wisata berbasis budaya dan lingkungan.

Diskusi pun di mulai lewat Talk show bertajuk “Merayakan Jelang 5 Abad Jakarta: Merevitalisasi Potensi Wisata Kampung Kota” digelar pada Senin, 16 Juni 2025 di Gedung Ki Hajar Dewantara, Universitas Negeri Jakarta.

Acara ini menjadi ruang dialog antara akademisi, pelaku komunitas, dan kalangan korporat. Mereka ingin menyatukan langkah dalam membangun Jatinegara Kaum sebagai destinasi wisata yang berakar pada kearifan lokal.

Sementara itu, Dedy Rachmadi, pembina KTH Rumah Kaum Jayakarta, menyebut kolaborasi antara kampung, kampus, dan korporasi sebagai formula penting.

Khususnya, dalam upaya  pengembangan kampung wisata yang profesional sekaligus lestari.

“Sinergi ini bukan sekadar pelestarian identitas lokal. Ia adalah pondasi bagi pariwisata inklusif dan berkelanjutan,” ujar Dedy.

Sedangkan Prodi UPW UNJ mengambil peran lewat penelitian budaya, bahasa, dan pendampingan masyarakat. Ini sejalan dengan semangat Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Mahasiswa tak hanya duduk di kelas, tapi turun langsung mendampingi warga dalam merancang paket wisata, membangun narasi lokal, dan mengembangkan ekonomi kreatif.

BACA JUGA: Jakarta Fair 2025, Pesta Kota yang Kembali Bergemuruh

Suasana peserta Talk show bertajuk “Merayakan Jelang 5 Abad Jakarta: Merevitalisasi Potensi Wisata Kampung Kota” digelar pada Senin, 16 Juni 2025. (Foto: Ist)

Destinasi dari akar rumput

“Kami ingin mahasiswa mengalami sendiri proses membangun destinasi dari akar rumput,” kata Revi Agustin, Kaprodi UPW UNJ.

Sedangkan program ini, lanjut Revi, dirancang untuk berkelanjutan. Setiap angkatan mahasiswa akan terlibat secara bergilir. Hal ini agar transformasi yang dimulai hari ini bisa terus bergulir di masa depan.

“Inilah implementasi nyata dari tridharma perguruan tinggi,” ujarnya.

Di sisi lain, PT Antam Tbk UBPP Logam Mulia membawa semangat tanggung jawab sosial perusahaan ke dalam proyek ini.

Kolaborasi mereka menjadi bagian dari pendekatan pentahelix. Yakni, menggabungkan peran pemerintah, akademisi, komunitas, dunia usaha, dan media dalam satu simpul pengembangan masyarakat.

“Melalui program TJSL, kami berkomitmen menciptakan dampak sosial dan lingkungan yang terukur,” ucap General Manager PT Antam Tbk UBPP Logam Mulia.

Bagi Antam, keterlibatan ini bukan proyek sesaat. Mereka berharap inisiatif serupa bisa dikembangkan di berbagai titik Jakarta.

Dengan demikian, akan menjadikan kota ini bukan hanya cerdas dalam teknologi, tetapi juga bijak dalam merawat akarnya. ***

Pos terkait