TURISIAN.com — Kawasan seni terpadu milik maestro patung Nyoman Nuarta itu kembali ramai oleh tawa anak-anak dalam momen Family Art Month (FAM) 2025.
Di tengah rimbun pepohonan dan instalasi logam yang berkelindan, sebuah perayaan seni keluarga bertajuk “Dreams and Stories” di NuArt Sculpture Park menjadi sangat meriah.
Digelar sejak 14 Juni hingga 3 Agustus, festival ini menjanjikan 45 hari penuh imajinasi, mimpi, dan cerita yang tumbuh dari angan-angan kecil.
Bukan sekadar pameran seni, FAM dirancang sebagai ruang lintas disiplin. Di mana seni, alam, dan keluarga bertemu dalam suasana yang cair dan menyenangkan.
Sementara itu, anak-anak tidak hanya diajak menonton, tapi terlibat, mencipta, dan merayakan cerita mereka sendiri.
Imajinasi Kecil, Cerita Besar
“Dreams and Stories” lahir dari gagasan sederhana: bahwa di balik imajinasi anak-anak, tersimpan potensi besar yang kerap terabaikan.
NuArt ingin menjadi panggung tempat mereka berani bermimpi dan menjadikan seni sebagai bahasanya.
Sedangkan, pembukaan FAM digelar dengan lokakarya bersama dua seniman lintas medium, Erwin Windu Pranata dan Jeffi Manzani, yang menyulap ruang jadi arena bermain.
Lewat instalasi Play Wall dan Notoracl3, anak-anak diajak menabrak batas realitas: menyusun narasi mereka sendiri lewat seni visual dan permainan interaktif.
Kolaborasi, Kelas, dan Cerita
Tahun ini, FAM menggandeng lebih banyak mitra budaya. Dari Institut Français Indonesia (IFI), The Japan Foundation, hingga Mizan Pustaka dan komunitas literasi Pustakalana.
Semua bergandeng tangan mempersembahkan pengalaman seni yang hidup dan membumi.
Beberapa acara unggulan:
-
Family Days Out x Fête de La Musique IFI (22 Juni)
Perayaan musik terbuka yang dipadukan dengan kuliner, pasar kreatif, dan aktivitas keluarga. -
Modelling Short Class bersama On Modelling (26–29 Juni)
Anak-anak dan remaja belajar postur tubuh, catwalk, dan sesi foto dalam kelas singkat yang menyenangkan. -
Pertunjukan Teater “Berteman Rumah” (5 Juli)
Persembahan alumni Lab Gulali—seperti Borneo Art Play dan Kentjan Ketjil—menyuguhkan teater anak yang segar dan imajinatif. -
Peluncuran Buku “Angan-angan Beringin” (6 Juli)
Dongeng tentang mimpi dan harapan, dibalut diskusi dan sesi menggambar bersama ilustrator. -
Pemutaran Film Jepang (1–2 Agustus)
The Japan Foundation menyajikan Sinbad dan Come Back Anytime, lengkap dengan lokakarya kuliner Jepang oleh Kozikaya Izakaya.
Penutupan festival akan diisi dengan konser intim Banda Neira (3 Agustus), menebar melodi tentang kenangan dan mimpi, membingkai akhir FAM dengan nada lembut dalam pelukan senja NuArt.
Lebih dari Sekadar Liburan
FAM bukan sekadar agenda hiburan saat liburan sekolah. Ia menjelma ruang edukatif informal, tempat anak-anak membentuk keberanian dan rasa ingin tahu. Ruang yang aman, nyaman, dan memberi ruang untuk tumbuh bersama keluarga.
Melalui program ini, NuArt mengajak keluarga. Baik warga Bandung maupun pelancong dari luar kota untuk mengisi liburan dengan pengalaman yang bermakna.
Menikmati seni bukan dari kejauhan, tapi dengan tangan yang ikut mencipta dan hati yang diajak bercerita.
Sebagian program terbuka secara gratis, sebagian lain memerlukan registrasi dan kontribusi biaya. Jadwal lengkap dapat diakses melalui Instagram resmi @nuartpark atau situs web www.nuartpark.com.
Di tengah derasnya hiburan digital, Family Art Month 2025 datang sebagai oase: ruang bermain yang membebaskan imajinasi, menyemai cerita, dan memperkuat simpul keluarga. ***