TURISIAN.com – Ibu Kota Negara Baru, Nusantara, atau yang biasa disebut sebagai IKN adalah proyek pemerintah dibawah kepemimpinan Jokowi yang tengah hangat diperbincangkan.
Era kepemimpinan Jokowi mendefinisikan IKN sebagai kota terencana yang nantinya akan menggantikan posisi Jakarta yang saat ini masih menjadi ibu kota Indonesia.
Jokowi pun memiliki target untuk menjadikan IKN sebagai kota dunia bagi semua di 2045 mendatang.
Nama ibu kota baru secara resmi diumumkan oleh pemerintah pada 17 Januari 2022. Dan hal tersebut telah tertuang di dalam undang-undang yang telah disetujui lewat rapat paripurna DPR ke-13 di masa sidang 2021 – 2022.
BACA JUGA: Jokowi dan Gubernur Se-Indonesia Camping di IKN, Ini Ritual Yang Digelar
Dikutip TURISIAN.com dari ikn.go.id pada Senin, 14 Maret 2022, berikut adalah hal penting lainnya yang perlu kamu ketahui seputar IKN:
Kawasan Ibu Kota Negara Baru
- Letak IKN
Secara geografis, IKN berada di tengah-tengah kepulauan Indonesia, tepatnya pesisir Timur Kalimantan yang dikenal sebagai daratan terluas di Indonesia.
Topografi yang dimiliki oleh Nusantara juga cenderung berbukit-bukit dengan wilayah seluas 2.561,42 km persegi.
Terdiri dari dua kawasan yakni, 561,8 km persegi untuk Kawasan Ibu Kota Negara (K-IKN), dan seluas 68,56 km persegi untuk Kawasan Perluasan Ibu Kota Negara (KP-IKN).
Di K-IKN inilah nantinya akan dibangun Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) sekaligus lokasi untuk Istana Negara beserta gedung-gedung pemerintahan lainnya.
BACA JUGA: Top 10 Calendar of Event (CoE) Kalimantan Utara 2022
- Sejarah Kata Nusantara
Kata Nusantara secara etimologis berasal dari bahasa Kawi, dari kata nusa yang berarti pulau dan antara yang berarti luar, secara singkat diartikan sebagai pulau terluar.
Menurut catatan sejarah, di abad ke-14 kata Nusantara diperuntukkan untuk kepentingan politik, dimana terdiri atas gugusan pulau yang saling menyatu antara Benua Asia dan Benua Australia yang juga tercantum di dalam Sumpah Palapa.
Setelahnya, kata Nusantara dipopulerkan kembali sebagai padanan kata lain dari Hindia Belanda oleh sosok ternama, yakni Ki Hadjar Dewantara.
Itulah mengapa, di abad ke-20 sampai saat ini kata Nusantara selalu merujuk kepada Indonesia.
Sebenarnya, terdapat beberapa nama yang sebelumnya juga diusulkan pada rapat kerja dengan DPR di 17 Januari 2022 yang lalu seperti, Nusantara Jaya, Negara Jaya, Nusa Karya, Kertanegara, Pertiwi Pura dan beberapa nama lainnya.
Kemudian, kata Nusantara dipilih dengan pertimbangan bahwa kata Nusantara sudah dikenal di tingkat internasional yang pemilihan katanya pun telah melalui serangkaian proses evaluasi dengan ahli bahasa serta sejarawan.
Prinsip Pembangunan IKN
3. Delapan Prinsip Ibu Kota Negara Nusantara
1.Mendesain Sesuai Kondisi Alam
- 100 persen penduduk nantinya dapat mengakses ruang terbuka hijau rekreasi hanya dalam 10 menit.
- Setidaknya, terdapat lebih dari 75 persen kawasan hijau yang berada di Kawasan Pemerintahan IKN.
- Konstruksinya 100 persen ramah lingkungan untuk setiap bangunan bertingkat hunian, komersial hingga institusional.
2. Bhineka Tunggal Ika
- Nantinya, ditargetkan supaya warga dapat 100 persen mengakses layanan sosial atau masyarakat dalam 10 menit saja.
- Lalu, 100 persen integrasi bagi seluruh penduduk, baik untuk penduduk lokal maupun pendatang.
- Tempat-tempat umum 100 persen dirancang menggunakan prinsip kearifan lokal yang dapat diakses secara universal dengan desain inklusif.
3. Terhubung, Aktif serta Mudah Diakses
- Cukup 10 menit saja untuk terhubung ke berbagai fasilitas penting dan transportasi umum.
- 80 persen perjalanannya dengan transportasi umum atau juga mobilitas yang aktif.
- Di 2030 nanti, ditargetkan setidaknya kurang dari 50 menit koneksi untuk transit ekspres dari KIPP ke bandara strategis.
Zero Emissions
4. Emisi Karbon yang Rendah
- Target net zero emissions di IKN 2045 nanti.
- Sebanyak 60 persen peningkatan untuk efisiensi energi dalam bangunan umum.
- Nantinya, instalasi kapasitas energi terbarukan akan memenuhi setidaknya 100 persen kebutuhan energi di IKN.
5. Tangguh dan juga Sirkuler
- Sebanyak 60 persen semua timbulan sampah akan di daur ulang.
- Terdapat 10 persen lahan seluas Kawasan Pemerintahan di IKN yang tersedia untuk kebutuhan produksi pangan.
- Air limbah akan diolah 100 persen melalui sistem pengolahan di tahun 2035.
6. Aman Serta Terjangkau
- Seluruh pemukiman yang berada di Kawasan Pemerintahan IKN memiliki akses terhadap sederet infrastruktur penting.
- Menjadi 10 kota terbaik menurut Global Liveability Index di 2045.
- Perbandingan perumahan yang adil dengan besaran perbandingan 1:3:6 untuk jenis perumahan mewah, menengah serta sederhana.
7. Efisiensi dan Kenyamanan Melalui Teknologi
- Lebih dari 75 persen kepuasan bisnis berbasis layanan digital.
8. Peluang Ekonomi Bagi Semua Usaha
- Target 0 persen kemiskinan di IKN pada tahun 2035. ***