TURISIAN.com – Selain dikenal sebagai kota mode, Bandung juga banyak disebut sebagai surganya kuliner. Dari mulai kuliner jadul hingga jajanan kekinian tersedia di sana. Termasuk berbagai macam camilan tradisional khas daerah masih eksis di kota berjuluk Paris van Java ini.
Camilan tradisional khas daerah yang masih bisa dinikmati di Kota Bandung didominasi makanan tradisional Sunda. Seperti yang tersaji berikut ini, ada 4 camilan yang bercita rasa lezat dan otentik. Usai mencicipinya jangan lupa beli lebih untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh, ya!
Opak
Opak merupakan camilan tradisional asli Jawa Barat. Awalnya hanya bisa didapatkan di wilayah Priangan, seperti Garut, Tasikmalaya, atau Sumedang. Namun kini keberadaan opak kian berkembang dan mudah ditemukan di setiap daerah di Jabar, termasuk Kota Bandung. Terutama di toko-toko kue dan oleh-oleh.
Camilan ini terbuat dari tepung beras yang telah dibumbui dan dicampur dengan air. Kemudian ditumbuk sehingga berbentuk adonan lunak dan dibentuk lembaran-lembaran tipis. Lalu dikeringkan dengan dijemur seperti pembuatan kerupuk.
Setelah kering, lembaran dipanggang di atas bara api hingga melunak dan renyah. Di beberapa daerah di Jabar, opak juga merujuk ke kerupuk enye atau kecimpring. Meski faktanya, kedua makanan itu merupakan jenis kerupuk yang berbeda. Baik dari cara pembuatan, tekstur, dan rasa.
Onde-onde
Onde-onde merupakan sejenis kue jajanan pasar yang sudah tak asing lagi bagi orang Indonesia. Camilan tradisional ini mudah ditemukan di pasar tradisional maupun dijual di pedagang kaki lima di pinggir jalan. Kue ini juga populer, khususnya di daerah Pecinan, baik di Indonesia maupun luar negeri.
Baca juga: Liburan Ke Kota Bandung, Jangan Lewatkan 5 Tempat Oleh-oleh Ini
Bahan utamanya dari tepung terigu atau tepung ketan yang digoreng atau direbus. Lalu permukaannya ditaburi biji wijen. Varian onde-onde dari tepung ketan dengan isian kacang hijau menjadi yang paling terkenal.
Aneka varian lainnya, hanya dibuat dari tepung terigu dan diberi warna pada permukaannya. Seperti putih, merah, atau hijau yang dikenal sebagai onde-onde gandum.
Misro
Ada lagi camilan tradisional khas Priangan yakni Misro yang bercita rasa manis sesuai namanya. Sebutan Misro berasal dari kependekan dua kata dari bahasa Sunda, amis dijero yang berarti manis di dalam. Misro lebih nikmat disantap dengan ditemani minuman hangat, seperti bajigur,bandrek, teh atau kopi.
Bahan dasar camilan manis tersebut, berupa parutan singkong yang dibentuk bulat atau lonjong. Lalu di tengahnya diberi gula merah dan digoreng hingga matang.
Peuyeum
Camilan yang terakhir ini, sudah populer sejak lama sebagai makanan tradisional khas Bandung. Peuyeum memiliki banyak penggemarnya baik dari Kota Bandung ataupun luar Kota Bandung.
Peuyeum sebenarnya ada dua jenis yang dikenal masyarakat Sunda, satu berbahan singkong dan satu lagi berbahan beras ketan. Namun yang dikenal asli Bandung yang terbuat dari singkong.
Baca juga: Cicipi Kelezatan Aneka Kuliner Khas Mandalika Lombok
Proses pembuatannya, singkong yang sudah dilepas kulitnya dan dibersihkan, lalu direbus hingga berubah tekstur jadi agak lembut. Setelah itu masuk proses fermentasi, di mana singkong tadi ditaburi ragi dan dibungkus daun pisang.
Selanjutnya singkong ditata rapi dan dibiarkan selama 2 sampai 3 hari dalam wadah tertutup. Jika sudah melewati waktu tersebuut, singkong akan berubah menjadi peuyeum dan siap untuk dinikmati.*