TURISIAN.com – Pandemi Covid-19 yang melanda dunia memberikan dampak serius pada sektor pariwisata, tak terkecuali di Provinsi Sumatera Utara.
Namun, kabar baik datang dari sektor ini. Data terbaru yang dirilis oleh Dinas Pariwisata Sumut mengindikasikan adanya lonjakan signifikan.
Khususnya, dalam jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke wilayah ini.
Tercatat bahwa pada tahun 2021, angka kunjungan wisman ke Sumut hanya mencapai 230 orang.
BACA JUGA: Air Terjun Sipiso-piso yang Memukau, Pelengkap Pesona Keindahan Danau Toba
Angka ini terasa begitu minim jika dibandingkan dengan tahun 2022 yang mencatatkan lonjakan yang mencengangkan, yaitu sebanyak 74.498 orang.
Dan apa yang lebih menggembirakan, periode Januari hingga Juni 2023 telah membukukan angka fantastis, dengan jumlah kunjungan wisman mencapai 94.815 orang.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, menyoroti potensi luar biasa sektor pariwisata dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi daerah.
Ia menjelaskan bahwa pengembangan destinasi wisata, terutama keindahan Danau Toba dan atraksi lainnya, mampu menjadi pendorong utama peningkatan kunjungan wisman.
BACA JUGA: Danau Toba Disiapkan jadi Lokasi Event Internasional untuk Tarik Wisatawan
Ragam Asal Negara Wisman
Data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan ragam asal negara wisman yang berkontribusi pada angka kunjungan tersebut:
- Tetangga Dekat: Hampir 63 ribu wisman datang dari negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina.
- Asia Tenggara (non-tetangga): Tercatat sekitar 2.400 wisman mengunjungi Sumut dari negara-negara seperti India, China, Taiwan, Jepang, dan Korea Selatan.
- Pesona Eropa: Wisman dari Eropa juga berkontribusi signifikan, dengan sekitar 6.364 orang berasal dari negara-negara seperti Belanda, Jerman, Perancis, dan lainnya.
- Merentasi Benua: Kontingen wisman dari benua Amerika mencapai 1.244 orang, sementara 97 orang lainnya datang dari benua Afrika.
BACA JUGA: Perputaran Ekonomi Wisatawan di Moment Lebaran Naik Jadi Rp240 Triliun
Geopark Kaldera
Salah satu dorongan kuat bagi peningkatan kunjungan wisman adalah pengakuan Geopark Kaldera Toba oleh UNESCO.
Hal ini membawa promosi destinasi Danau Toba ke level internasional, dan tentu saja, meningkatkan minat para wisman untuk menjelajahi pesona alam dan budaya Sumut.
Tak berhenti di situ, Pemerintah Provinsi Sumut turut aktif dengan peluncuran aplikasi “DISUMUTAJA”.
Aplikasi inovatif ini tidak hanya menghubungkan wisatawan dengan informasi terkini, tetapi juga mengintegrasikan seluruh aspek perjalanan mulai dari panduan tur hingga agen perjalanan lokal.
BACA JUGA: Tiga Aktivitas Wisata Olahraga di Sumatra Utara yang Seru Buat Dicoba
Dibagian lain, Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sumut, Zumri Sulthony, menjelaskan bahwa kendati pandemi sempat meredam kunjungan wisata, upaya promosi yang masif dan aplikasi “DISUMUTAJA” mampu membawa angin segar.
Aplikasi ini menjadi wadah interaktif bagi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, untuk menjelajahi pesona Sumut dengan lebih terencana dan menyeluruh.
Sektor pariwisata di Provinsi Sumatera Utara telah menunjukkan daya tahan dan potensi yang luar biasa dalam menghadapi tantangan pandemi.
Dengan terus ditingkatkannya promosi, pengembangan destinasi, dan pelayanan berkualitas, pesona Danau Toba dan keindahan alam Sumut semakin memikat hati para wisatawan dari berbagai penjuru dunia. ***