TURISIAN.com – Kampung Nelayan Blanakan di Kabupaten Subang, Jawa Barat tidak saja menyimpan destinasi wisata bahari.
Di kawasan ini wisatawan juga bisa mengunjungi kandang buaya atau penangkaran buaya yang selama ini menjadi wisata edukasi warga.
Tak sedikit, warga maupun rombongan anak sekolah yang selalu mendatangi objek wisata dari penangkaran buaya.
Mereka tak sekedar melihat-lihat hewan predator tersebut, tetapi juga sekaligus belajar terkait perikalu buaya.
Sebelum menuju penangkaran buaya, pengunjung bisa menikmati kampung nelayan. Pada saat para nelayan tidak melaut, mereka biasanya menyandarkan perahu-perahu di sepanjang muara sungai.
BACA JUGA: 5 Rekomendasi Objek Wisata Alam Subang, Dari Kawah hingga Air Panas
Aktivitas para nelayan ini juga menjadi spot menarik. Mereka biasanya, selain membersihkan kapal-kapal, juga merajut jaring-jaring ikan.
“Angin laut masih cukup kencang, jadi kita istirahat dulu. Nanti kalua cuaca yang kembali membaik kita ya cari ikan lagi,” kata Hasto, salah seorang nelayan yang ditemui Turisian.com, baru-baru ini.
Menurut Hasto, untuk mengusir kejenuhan mereka akan menghabiskan dengan memperbaiki atau membuat jala (alat penangkap ikan).
“Kalau malam hari, di sekitar sini ada karaoke rumahan. Ya, kita hiburan dulu,” lanjutnya pria yang sudah lama tinggal Kampung Nelayan Blanakan ini.
BACA JUGA: Asyiknya Liburan dan Berenang di Pantai Tanjung Cirewang Subang
Hewan-hewan berdarah dingin
Nah, buat yang penasaran terhadap buaya, pengunjung dapat melihat langsung aktivitas-aktivitas ratusan hewan berdarah dingin ini.
Di penangkaran ini terdapat lima kandang buaya yang dipisahkan tergantung dari umur maupun
Menurut pengelola penangkaran buaya Blanakan, Ridwan, yang dihadirkan di objek wisata ini bukan hanya penangkaran dari hewan buaya saja.
Ada juga objek wisata seperti melihat Laut Pantura yang lokasinya tidak jauh dari penangkaran buaya itu.
“Sebetulnya yang dihadirkan bukan cuman buaya saja kalau di sini. Ada juga wisatawan bisa melihat pemandangan-pemandangan laut utara yang gak jauh dari penangkaran buaya,” ucap Ridwan di lokasi yang sama beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Mengenal Doger, Kesenian Rakyat Asal Subang yang Menghibur
Sudah ada sejak 1988
Ridwan menjelaskan, sebelum menjadi objek wisata, penangkaran buayanya sendiri sudah ada sejak tahun 1988. Buaya di sini mengambil dari Pontianak, Kalimantan Barat.
“Penangkaran buaya di Blanakan sudah ada dari 1988, buayanya dari Pontianak Kalimantan Barat. Tujuannya dibawa ke sini memang buat kelestarian hewan buaya,” ungkapnya.
Setelah itu, tepat pada tahun 1990 yang tadinya hanya sebagai penangkaran buaya, mulai lah menjadi objek wisata edukatif yang bisa dinikmati oleh berbagai kalangan masyarakat.
BACA JUGA: Curug Cisanca Subang Surga Tersembunyi di Kaki Gunung Tangkubanparahu
“Merupakan objek wisata edukasi bagi masyarakat dari orang dewasa maupun anak-anak. Menjadi objek wisata sejak tahun 1990an,” paparnya.
Sehar-hari, buaya ini diberikan makanan dari ayam dan ikan.
Sementara itu, untuk tiket masuk melihat hewan buaya ini, para wisatawan hanya merogoh kocek Rp. 15 ribu per orang.
Para wisatawan pun tidak perlu khawatir karena di setiap kandang buaya terdapat pawang.
Namun, karena cuaca di kawasan ini relative cukup panas, wisatawan dianjurkan untuk banyak minum air putih. ***