TURISIAN.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kembali menegaskan komitmennya terhadap pengembangan pariwisata berkelanjutan.
Dengan memanfaatkan teknologi dan pengembangan sumber daya manusia sebagai fondasi utama.
Hal ini dipastikan akan tetap menjadi agenda prioritas, siapa pun yang akan memimpin kementerian tersebut setelah Oktober 2024.
“Kami optimistis, siapa pun Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang baru nanti, komitmen terhadap keberlanjutan, teknologi, dan pengembangan sumber daya manusia akan terus dilanjutkan,” ujar Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kemenparekraf, Vinsensius Jemadu.
BACA JUGA: Dukung Muslim Life Fest 2024, Kemenparekraf Ingin Maksimalkan Potensi Industri Halal
Pernyataan tersebut disampaikan Vije–sapaan akrab Vinsensius Jemadu ketika menghadiri forum Southeast Asia Business Events Forum (SEABEF) 2024 di Jakarta, Kamis 9 Oktober 2024.
Dalam forum itu, Vije turut mengimbau para mahasiswa yang hadir agar mengadopsi prinsip-prinsip berkelanjutan dalam industri MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition).
Menurutnya, industri ini menghadapi sejumlah tantangan. Seperti masalah sisa makanan yang kerap muncul usai penyelenggaraan acara.
BACA JUGA: Bertemu Para Investor, Ini Yang Ditawatarkan Kemenparekraf untuk Pengembangan DPSP
Hingga, penggunaan botol plastik yang masih marak dalam berbagai kegiatan.
Sedangkan, SEABEF 2024, yang diadakan bersamaan dengan Wonderful Indonesia Tourism Fair (WITF) pada 2-4 Oktober, menjadi wadah diskusi.
Khususnya, terkait tantangan dan peluang dalam industri MICE di Asia Tenggara.
Sementara itu, tahun ini, forum tersebut mengusung tema “The Transformative Impact of Sustainability on The Business Event Industry,”.
BACA JUGA: Hospital Management Asia Conference 2024, Upaya Indonesia Menuju Destinasi MICE Kelas Dunia
Penerapan prinsip ekonomi biru
Dimana, yang berfokus pada penerapan prinsip ekonomi biru, hijau, dan sirkular dalam bisnis acara.
“Mudah-mudahan dari pertemuan ini ada wawasan baru yang bisa memperkaya cara pandang kita. Utamanya, dalam menciptakan industri MICE yang lebih kompetitif, inklusif, dan inovatif,” kata Vije.
Acara ini diinisiasi oleh Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI). Dan, didukung penuh oleh Kemenparekraf.
Event pun diharapkan dapat mendorong pertumbuhan industri MICE yang berkelanjutan dan kreatif di Indonesia serta kawasan ASEAN. ***