TURISIAN.com – Sebanyak 47 hotel di Kota Bandung, Jawa Barat, menjadi korban peretasan siber. Insiden ini pun menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat.
Terutama mereka yang telah melakukan pemesanan kamar melalui layanan Google Bisnis, namun justru berakhir dengan kena tipu. Modus ini sudah berlangsung sejak Sabtu, 10 Agustus 2024.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat, Dodi Ahmad Sofiandi, membenarkan adanya peretasan tersebut.
“Kami sedang berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mengatasi masalah ini. Kami mengimbau masyarakat untuk sementara waktu menghubungi hotel langsung jika ingin memesan kamar,” kata Dodi dalam keterangan persnya, Senin malam, 12 Agustus 2024.
BACA JUGA: Hotel-hotel di Inggris Diserang, KBRI London Ingatkan WNI
Dodi juga mengingatkan agar masyarakat untuk sementara tidak melakukan transaksi melalui Google Bisnis.
Sementara itu, Sekretaris PHRI Jawa Barat, Herie Hermanie Soewarma, menjelaskan modus operandi yang dilakukan peretas adalah dengan memanfaatkan Google Maps.
Dimana, selama ini Google Maps tersebut berfungsi sebagai gerbang masuk bagi masyarakat ke industri pariwisata.
Peretas, lanjut Herie, mengubah nomor WhatsApp hotel menjadi nomor WhatsApp mereka. Ketika masyarakat menghubungi nomor tersebut, peretas menawarkan tarif kamar dengan harga yang lebih murah.
BACA JUGA: Menelusuri Jejak Sejarah di Tengah Kenyamanan, Hotel Bersejarah Ini Perlu Dicoba
Nomor Rekening Jebakan
“Setelah itu, mereka memberikan nomor rekening untuk pembayaran pesanan kamar hotel,” ungkapnya.
Selain di Kota Bandung, serangan serupa juga terjadi di berbagai daerah lain. Seperti Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau.
Juga terjadi di Banten, Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan, dan lainnya.
Sebagai respons atas kejadian ini, Badan Pimpinan Pusat PHRI akan segera melaporkan kasus ini kepada pihak berwajib. Dalam hal ini Kepolisian Republik Indonesia.
BACA JUGA: Kampanye Pilpres 2024 tak Menggangu Reservasi Hotel di Yogyakarta
Sedangkan, langkah serupa juga akan dilakukan oleh Badan Pimpinan Daerah dan Cabang PHRI melalui POLDA dan POLRES di masing-masing wilayah.
Manajemen hotel yang akun bisnisnya diretas juga akan memberikan informasi kepada publik melalui berbagai media. Termasuk media sosial dan situs resmi.
Tindakan ini, agar konsumen lebih berhati-hati dalam melakukan reservasi hotel melalui Google Bisnis.
Untuk itu, PHRI mengimbau masyarakat untuk:
- Menghubungi langsung kanal resmi hotel yang bersangkutan untuk menghindari penipuan.
- Melakukan pembayaran hanya melalui rekening resmi hotel, dan memastikan nomor rekening tersebut melalui kanal resmi sebelum melakukan pembayaran.
- Menyadari bahwa pihak hotel tidak bertanggung jawab atas penipuan yang terjadi pada akun Google Bisnis yang diretas.
BACA JUGA: 7 Hotel Paling Artistik di Bandung yang Sangat Instagramable
PHRI juga mendesak pihak Google untuk segera mengambil tindakan atas kejadian ini. “Perlu ada tindakan cepat dari Google agar tidak ada korban lain akibat peretasan ini,” ujar Ketua Umum PHRI, Haryadi Sukamdani.
Untuk saat ini, pihak hotel diharapkan melakukan langkah-langkah berikut:
- Melaporkan informasi yang tidak benar ke Google melalui fitur suggestion edit di akun Google Bisnis.
- Melaporkan penipuan melalui Business Redressal Complaints di tautan yang disediakan.
- Melakukan verifikasi penanggung jawab di akun bisnis melalui Google My Business Verified. ***