Berada di Pusat Oleh-oleh Lampung, Henry Husada Beri Inspirasi Pelaku Usaha Kecil

Pelaku usaha kecil
Keripik Pisan, salah satu favorit di pusat oleh-oleh Aneka Rasa di Lampung. (IG/@aneka.sarirasa's profile picture aneka.sarirasa)

TURISIAN.com – Bapak UMKM Jawa Barat Henry Husada mengajak para pelaku usaha kecil, mikro dan menengah terus bersemangat.

“Saat ini pasar untuk UMKM terbuka lebar. Ini kesempatan untuk para pelaku UMKM memasarkan produknya,” kata Henry saat mengunjungi salah satu toko oleh-oleh Aneka Sari Rasa di Jalan Ikan Kakap, Telukbetung Selatan Bandar Lampung, belum lama ini.

Menurut Henry, toko oleh-oleh ini menjadi salah satu contoh bahwa produk olahan makanan, minuman atau kerajinan masih memiliki ceruk pasar yang besar.

Oleh sebab itu, ia mendorong supaya pelaku UMKM tetap bersemangat dan terus menghasilkan karya dan produk terbaik untuk ditawarkan.

BACA JUGA: Festival Seni Budaya Digelar di Cianjur Selatan, Ada Juga Bazar UMKM

“Nah, buat para UMKM semua, ini ada pasarnya. Apalagi seperti di Lampung ini sudah ada tempat yang akan menampung hasil pelaku UMKM. Ayo, kita terus kreatif. Mari kita pasarkan produk UMKM,” pesan Henry kepada pelaku usaha kacil.

Seperti diketahui, jalan-jalan ke suatu daerah kurang lengkap kalau belum mampir ke toko oleh-oleh khas daerah tersebut.

Begitu pun, saat kita berkunjung atau sedang liburan ke Lampung toko oleh-oleh Aneka Sari Rasa ini saying untuk dilewatkan.

Sebagai pusat oleh-oleh terbesar di Lampung, Aneka Sari Rasa menyediakan beragam oleh-oleh dengan harga terjangkau.

BACA JUGA: Oleh-Oleh Legendaris Ini, Melengkapi Para Pelancong Saat ke Kota Bandung

Berawal dari Toko Yen-Yen

Sekedar mengingatkan, Aneka Sari Rasa ini bisa dibilang masih ada kaitannya dengan toko oleh-oleh Yen-Yen.

Sebuah toko oleh-oleh pertama yang berdiri di Lampung ketika itu. Namun seiring berjalannya waktu toko Yen-Yen memutuskan menutup tokonya karena adanya “kisruh” di keluarga.

Maklum, toko Yen-Yen memang dikelola secara bersama atau boleh dibilang berangkat dari manajemen keluarga.

Adalah Wilson Dimas, akhirnya memutuskan untuk kembali rebound setelah ibunya meninggal dunia pada 2013. Sejak itu usaha Yen-Yen mulai tidak bagus.

BACA JUGA: Tenteng Kenari yang Manis, Oleh-oleh Camilan Khas Selayar

“Ada masalah keluarga yang gak ketemu penyelesaiannya,” ungkap pWilson Dimas.

Maka, pada 2016 Wilson sebagai salah satu pengelola Yen-Yen pada saat itu memberanikan diri untuk membuka usaha oleh-oleh sendiri. Dinamakannya toko oleh-oleh Aneka Sari Rasa.

Dengan perjuangan yang begitu keras, lambat laun Wilson akhirnya bisa membawa toko oleh-olehnya kian banyak dikunjungi wisatawan.

Uniknya lagi, meski saat ini zaman sudah berubah dengan dominasi penjualan online, Wilson tak tertarik mengubah strategi penjualan secara online.

BACA JUGA: Jalan-jalan ke Kota Semarang Coba deh Mampir ke Koetatoea, Pusat kuliner Ala Eropa

Mempertahankan Ciri Khas

Alasannya, karena cara  itu bisa menghilangkan ciri khas tokonya. Bahkan dia tak memasukkan produknya ke dalam supermarket demi mempertahankan ciri khas Toko Aneka Sari Rasa.

“Biar saja, yang ingin belanja, langsung datang kesini. Berapa pun lakunya, y aitu rejeki saya,” ungkapnya.

Oh ya Sobat Turisian, di toko oleh-oleh ini yang banyak di cari adalah keripik pisang. Saking banyak peminatnya, keripik pisang disini memiliki 15 varian rasa.

BACA JUGA: Rest Area Heritage Paling Unik di Sepanjang Tol Trans Jawa, Ini Isinya

Untuk harga keripik pisang dengan  berat 225 gram harganya Rp15.500. Terus ukuran 450 gram sudah dalam kotak  Rp31 ribu.

Ada lagi ukuran paling besar beratnya 900 gram harganya Rp62 ribu.

Selain makanan ada juga oleh-oleh kopi robusta, dodol durian dan sambal Lampung yang juga paling dicari.  Tentu, masih banyak lagi pilihan beragam produk UMKM. ***

Pos terkait