Merayakan Kebhinnekaan di Belitong Chinese International Festival 2024

Chinese International Festival 2024
Salah satu gerbang bernuansa kebudayaan Tionghoa di Belitung siap menyambut kedatangan wisatawan. (Source:IG/@babelpublika's profile picture babelpublika)

TURISIAN.com – Belitung di  Kepulauan Bangka Belitung (Babel) akan menjadi pusat sorotan selama sebulan ke depan karena digelarnya Belitong Chinese International Festival 2024.

Pesta budaya yang  diselenggarakan seiring dengan tradisi chengbeng atau sembahyang kubur, memberikan makna yang mendalam bagi warga setempat.

Penjabat (Pj) Bupati Belitung, Yuspian, menjelaskan bahwa festival ini akan menjadi momen istimewa dengan rangkaian acara yang menghadirkan keberagaman.

Mulai, dari bazar kuliner dan fashion hingga acara muda-mudi dan kegiatan religi. Pemerintah daerah turut andil dalam menghidupkan semarak festival dengan memasang berbagai alat peraga di pusat kota.

BACA JUGA: Timah Bangka Belitung, Menyingkap Keindahan dan Sejarah Pertambangan

“Waktu festival yang panjang ini, bertepatan dengan bulan Ramadhan. Sehingga, menjadikan momen ini sebagai saat yang tepat untuk menyatukan berbagai lapisan masyarakat dan agama,” ungkap Yuspian,  Sabtu 9 Maret 2024.

Dengan semboyan “Tonghin Fatngin Jitjong” yang berarti “orang China dan Melayu sama saja,” panitia kegiatan mengajak semua pihak untuk merayakan perbedaan dengan penuh kebersamaan.

Kesempatan ini dianggap sebagai ajang bagi para wisatawan untuk menjelajahi keberagaman tradisi budaya, wisata, dan spiritualitas di Belitung.

Perantau keturunan China dari berbagai penjuru dunia diperkirakan akan memadati Belitung selama periode festival ini, yang bersamaan dengan tradisi chengbeng.

BACA JUGA: Menelusuri Sungai Purba, Tebat Rasau di Belitung Timur

Pengunjung Ribuan Orang

Tradisi yang menghubungkan ikatan kuat antara generasi penerus dan leluhurnya ini dianggap sebagai magnet yang kuat untuk pulang kampung.

Sementara itu, tokoh masyarakat dan mantan wakil bupati Belitung, Isyak Meirobie memastikan bahwa banyak keluarga tionghoa yang akan datang ke Belitung.

“Setiao Chengbeng atau chinmin, setiap tahun keluarga pasti kembali ke Belitung untuk sembahyang leluhur,”  kata Isyak.

Ia pun menambahkan bahwa jumlah perantau yang pulang diperkirakan akan tetap tinggi. Jumlanya, bisa mencapai ribuan orang dari berbagai negara. Seperti Hong Kong, Taiwan, China, Australia, dan Singapura.

BACA JUGA: Ingin Ngopi di Belitung Timur ? Kalian Harus Tau Caranya

Kehadiran mereka diharapkan dapat menjadi pendorong utama dalam menghidupkan perekonomian daerah.

Khususnya, sektor pariwisata yang diharapkan tumbuh di tengah kondisi lesunya pasar komoditas timah dan lada.

“Para perantau yang pulang ini akan membawa berkah ekonomi. Kita berharap mereka tidak hanya pulang untuk sembahyang, tetapi juga berbelanja lebih banyak,” ungkapnya.

BACA JUGA: Menjelajahi 5 Pulau Eksotik di Belitung dalam Sehari

“Begitu pun mereka akan menginap di hotel lebih lama, dan memberikan informasi kepada banyak orang tentang kesiapan Belitung setelah fluktuasi wisata ini,” jelas Isyak.

Apresiasi pun datang dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), yang mengakui semangat, ide, dan kreativitas penyelenggara Belitong Chinese International Festival 2024.

“Mewujudkan kegiatan festival internasional memerlukan nyali, kegilaan, dan komitmen yang tinggi. Saya tahu betul bahwa energi semua yang terlibat ini sangat totalitas,” ujar Isyak. ***

Pos terkait