Kemudian untuk tarian penutup penyambutan di Kampung Adat Takpala, penampilnya seluruh anggota keluarga dan pada proses ini. Sobat Turisian dapat bergabung dalam tarian ini sambil bergandengan tangan berputar mengelilingi Batu Mesbah.
Tarian kebersamaan tersebut berlangsung dengan iringan tabuhan gong serta hentakan kaki yang telah memakai gelang. Jadi mengeluarkan bunyi gemerincing yang khas dan menambah semarak kehangatan warga kampung ini.
Tari Lego-Lego adalah kegiatan rutin secara bersama dari masyarakat Kampung Adat Takpala. Terutama saat panen, membangun rumah, pernikahan, kelahiran, dan kegiatan adat lainnya.
Namun perlu Sobat Turisian ketahui, tarian penyambutan ini akan terselenggara. Jika kedatangan kalian ada restu dari Tua Adat terlebih dahulu, sebelum tiba di kampung adat yang satu ini.
Rutinitas keseharian warga Kampung Adat Takpala adalah berladang serta berburu bagi para pria. Untuk kaum perempuan, khususnya ibu-ibu akan menenun dan membuat kerajinan tangan. Seperti kalung, gelang, cincin dari kenari hutan, biji lamtoro, akar bahar, serta tas dari anyaman bambu atau Fu’ulak dan Kamol.
Selain menikmati atraksi adat budaya lestari secara turun temurun, Sobat Turisian juga bisa menikmati keindahan alam sekitar. Karena posisi kampung ini berada di atas bukit dengan view keindahan alam Teluk Mutiara yang berwarna biru nan indah. Tambah dengan udaranya yang sejuk.
Lokasi & Akses ke Kampung Adat Takpala
Letak kampung adat tersebut berada di Dusun III Kamengtaha, Desa Lembur Barat, Kecamatan Alor Tengah Utara, Kabupaten Alor, NTT. Sobat Turisian bisa menempuhnya menggunakan kendaraan roda dua atau empat.
Baca juga: Masjid At Taqwa Lerabaing Alor, Peninggalan Sejarah yang Dibangun Tahun 1632
Rute ke Kampung Adat Takpala dari Bandara Mali hanya butuh waktu sekira 15 menit. Atau sekitar 25 menit dari Kalabahi, pusat kota Kabupaten Alor. Perjalanan kalian akan menyusuri jalur pesisir pantai dengan menawarkan pemandangan hamparan laut biru yang menawan dan mengagumkan.*
Sumber: infopublik.id