Rumah Adat Kampung Takpala
Warga setempat mendiami 13 Rumah Adat Fala Foka, sebutan rumah adat panggung berbentuk limas. Beratapkan alang-alang, berdinding, dan berlantaikan anyaman bambu dengan topangan 4 buah kayu merah yang kokoh.
Rumah adat Kampung Adat Takpala terbilang unik karena terdapat 4 tingkatan di dalam tiap rumah. Tingkat pertama atau Liktaha adalah tempat untuk menerima tamu atau berkumpul bersama. Tingkat kedua atau Fala Homi, yakni ruang tidur dan ruang untuk masak.
Lalu tingkat ketiga, bernama Akui Foka yaitu tempat untuk menyimpan cadangan bahan makanan, seperti jagung dan ubi kayu. Sementara tingkatan paling atas sebutannya Akui Kiding, yakni tempat untuk menyimpan mahar dan barang berharga seperti Moko (tempat mahar perkawinan)
Di antara 13 Rumah Fala Foka di Kampung Adat Takpala, terdapat 2 rumah adat yang memiliki ukuran sedikit lebih kecil. Namun meski berukuran lebih kecil, dua rumah adat dengan sebutan Lopo ini memiliki tingkat kesucian lebih tinggi daripada Rumah Fala Foka.
Dari segi bentuk, Rumah Lopo memiliki dinding dari anyaman bambu dengan penopang 6 buah kayu merah. Pada atapnya terdapat sebuah mahkota yang menandai kesakralan dua bangunan ini. Rumah Lopo memiliki dua jenis, yakni Kolwat dan Kanuruat.
Tarian Tradisional Kampung Adat Takpala
Kalau Sobat Turisian berkunjung ke kampung adat di Alor ini, selalu ada penyambutan dengan tarian adat yang bernama Tarian Lego-Lego. Saat pementasannya, semua warga kampung ini akan mengenakan pakaian adat dengan ornamen seperti panah dan busur. Serta parang bagi pria dan Tas Fu’ulak plus gelang pada kedua kaki bagi wanita.
Sobat Turisian akan mendapat izin untuk berfoto menggunakan pakaian tradisional Kampung Adat Takpala beserta atributnya. Biaya penggunaan pakaian adat secara komplet ini, biasanya sesuai kesepakatan dengan pemilik pakaian.
Baca juga: Berjumpa Ribuan Rusa Liar di Pulau Rusa Alor yang Indah
Dalam penyambutan tamu, jenis tariannya yakni Tarian Lego Luh. Lanjut dengan tarian perang atau Tarian Lego Cakalele Dokak dengan penari dua pria dewasa yang memegang busur dan anak panah. Serta pedang sehingga tampak seolah-olah hendak bertarung.