TURISIAN.com – Pengaturan lalu lintas menuju kawasan korban gempa Mangunkerta luput dari perhatian. Akibatnya, pengiriman distribusi bantuan yang sangat dibutuhkan warga menjadi tersendat.
Meski relawan dan petugas Tagana dengan segala upaya mengatur arus manusia, namun tetap tak mampu mengurai kemacetan.
Pantauan Turisian.com langsung pada Rabu 24 November 2022 memperlihatkan padatnya kendaraan yang memasuki jalan menuju ke Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang.
Sejak dari simpang Posko Rumah Makan Lembur Kuring, kendaraan roda dua sudah mengular dan terhenti karena tidak lagi bisa bergerak.
BACA JUGA: Kawasan Objek Wisata Cipanas tak Terdampak Gempa Cianjur, Buka Seperti Biasa
Kondisi ini disebabkan, tidak adanya petugas kepolisian dan TNI yang mengatur arus lalulintas.
Sementara, relawan dan tagana tidak digubris oleh warga yang ingin saling mendahului untuk bisa mencapai tujuan.
“Kami berharap, polisi dan TNI bisa berada di jalur ini untuk bisa mengatur lalu lintas. Soalnya, kondisi seperti ini sangat menghambat distribusi bantuan untuk korban,” kata, salah seorang warga yang ditemui Turisian.com.
Bayangkan, jalan dari Tugu Nyalindung menuju Mangunkerta yang hanya berjarak 2 km dibutuhkan waktu 3-4 jam lebih.
BACA JUGA: Patung Dewi Kunthi Taman Bunga Nusantara Cipanas Rusak Akibat Gempa
Belum lagi resiko besar yang dihadapi pengemudi jika hujan lebat turun ditengah kemacetan, diantara tebing curam dan jembatan ke tembus tersebut.
Sejauh pengamatan, suplay ke posko-posko di Jalan Raya Cipanas melimpah, tetapi distribusi ke lokasi Mangunkerta terkendala oleh kemacetan.
“Seharusnya ada petugas penghubung di tiap kecamatan/kelurahan dengan bantuan radio Orari. Karena listrik mati sudah 3 hari disana,” keluh warga.
BACA JUGA: Gempa Bumi Pangandaran tak Pengaruhi Wisatawan, Pantai Tetap Penuh
Butuh Bantuan Tenda Pleton
Sebagaimana diketahui, warga yang tinggal di wilayah Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, masih membutuhkan banyak bantuan logistik.
Bantuan yang dibutuhkan bagi korban gempa Mangunkerta yakni makanan, obat-obatan hingga kebutuhan lainnya termasuk bagi kebutuhan anak-anak.
“Warga yang ada di Desa Mangunkerta berjumlah 56 KK dari empat RW yang ada di desa ini. Mereka masih membutuhkan bantuan logistik,” ungkap Dika Dzikriawa, warga setempat.
BACA JUGA: Waduh, Starbucks Cianjur Baru Buka Terus Disegel, Ada Apa Ya?
Kebutuhan mendesak warga saat ini yakni bisa mendirikan posko pengungsian di Desa Mangunkerta. Karena mereka masih banyak yang trauma dengan guncangan gempa yang terjadi pada hari Senin 21 November 2022.
“Banyak yang dibutuhkan terutama untuk konsumsi makanan seperti sembako, air mineral. Termasuk kebutuhan pempers buat anak-anak, susu ada juga pembalut,” kata dia.
Tak hanya itu warga desa juga membutuhkan akses air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
“Termasuk air bersih juga masih terbatas, kan banyak warga yang mau wudhu terus mau masak dan lainnya itu juga kekurangan,” jelas Dika.
BACA JUGA: Situs Gunung Padang Cianjur Juara Toilet Umum Terbaik ADWI 2022
Termasuk dengan kebutuhan dapur umum dan toilet darurat, yang mereka butuhkan saat ini.
Sebetulnya kalau ada bantuan buat toilet darurat bisa disebar perkecamatan. Hanya saja, dipastikan membutuhkan jumlah yang cukup banyak.
“Makanya warga masih butuh air bersih. Karena memang kesulitan air bersih, termasuk dapur umum juga masih banyak yang kurang,” tandasnya. ***