Proyek Bandara Internasional Batam Senilai 2,18 Triliun di Mulai

Bandara Internasional Batam
Tagline selamat datang ke Batam. Foto: iStock

TURISIAN.com – Diberi tenggat waktu selama 36 bulan, proyek  Pengembangan Bandara Internasional Batam (BIB)  senilai 2,18 triliun.

Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) oleh PT Bandara Internasional Batam (BIB) telah diterbutkan untuk PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk (WIKA) sebagai kontraktor pelaksana.

Pengembangan Bandar Udara Internasional meliputi lingkup Pemugaran Terminal 1, Pembangunan Terminal 2, Perluasan Apron, serta pengembangan beberapa fasilitas airside dan lanslide.

Sejalan dengan SPMK yang diterbitkan. PT Bandara Internasional Batam sebagai perusahaan yang dibentuk oleh konsorsium PT Angkasa Pura I (Persero), Incheon International Airport Corporation. Dan PT Wijaya Karya (Persero) berharap hasil pekerjaan rancang bangun dapat mewujudkan harapan para stakeholder.

BACA JUGA: Pembangunan Terminal VVIP Bandara Bali Ngurah Rai Rampung, Kini Lebih Cantik

Utamanya, atas design yang merepresentasikan ciri khas Batam.

“Dikarenakan Bandara Internasional Hang Nadim dipersiapkan untuk melayani penerbangan langsung ke Asia. Serta ke wilayah lain di Indonesia yang belum terhubung dengan Batam,” ungkap Direktur Utama BIB, Pikri Ilham Kurniansyah dalam siaran persnya, hari ini.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito menyampaikan apresiasinya sejalan dengan dipercayanya WIKA sebagai Kontraktor Pelaksana Proyek Pengembangan Bandara Hang Nadim.

BACA JUGA: Super Air Jet Buka Rute Baru dari Bandara Juanda Sidoarjo, Ini Rutenya

Keterlibatan perusahaan sebagai investor dan kontraktor pelaksana pada pengembangan Bandar Udara Internasional Batam menjadi sebuah langkah maju.

Khususnya, dalam penguatan bisnis WIKA pada sektor kontruksi kebandarudaraan.

“Berbekal pengalaman panjang, juga portofolio di bidang konstruksi bandar udara. Baik di dalam negeri maupun luar negeri.  WIKA siap untuk menjawab kepercayaan untuk menyelesaikan Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Batam. Tentu, sesuai dengan target mutu dan waktu yang telah kita sepakati bersama,” tutup  Agung. ***

Pos terkait