TURISIAN.com – Saat Sobat Turisian liburan di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, jangan lewatkan mampir ke Museum Tosan Aji. Tempat wisata edukasi dan budaya ini menyimpan ribuan koleksi pusaka.
Di Museum Tosan Aji ini Sobat Turisian bisa melihat-lihat sejumlah koleksi berupa pusaka. Hal ini sesuai dengan nama museum. Kata “Tosan” adalah senjata yang terbuat dari bahan besi, logam, atau baja.
Sementara kata “Aji” merupakan sesuatu yang berharga, bertuah, atau memiliki kharisma. Sehingga mendapat tempat yang terhormat. Semisal senjata zaman dahulu yang berpamor atau memiliki hiasan yang terdapat pada bilahnya.
Kalau digabung, Tosan Aji memiliki makna senjata zaman dahulu yang terbuat dari besi, logam, atau baja, serta memiliki nilai dan tuah. Dapat pula menyebutnya sebagai hasil budaya bangsa pada masa perundagian. Peninggalan sejak nenek moyang ini menjadi satu identitas budaya bangsa sampai sekarang.
Biasanya, Tosan Aji merujuk pada keris, pedang, tombak, kujang/kudi, cundrik, rencong, granggang, badik, mandau, hingga clurit. Pada masa dahulu, Tosan Aji berguna untuk berbagai hal. Misalnya sebagai senjata bela diri atau fungsi yang lain seperti estetis, religius, sosial, hingga simbolik.
Koleksi Museum Tosan Aji Purworejo
Di museum ini, Sobat Turisian bisa menengok banyak koleksi keris dan alat senjata lainnya. Adapun koleksi lainnya cagar budaya berupa prasasti, yoni, lingga, hingga menhir. Sejumlah koleksi ini berada di ruangan yang terpisah. Khusus bilah Tosan Aji berada di gedung sisi utara, sedangkan di sisi selatan berisi kumpulan cagar budaya.
Begitu Sobat Turisian masuk ke museum ini, di gedung sisi utara, bisa langsung mendapat suguhan dengan display pembuatan Tosan Aji. Lengkap dengan alat, bahan, hingga contoh keris yang sudah jadi.
Kemudian ada juga instrumen alat musik tradisonal gamelan yang ternyata bukan sembarang gamelan. Gamelan di museum ini merupakan hadiah dari Sultan Pakubuwono VI kepada Bupati pertama Purworejo, Tjokro Nagoro. Usia gamelan tersebut lebih dari tiga abad atau tepatnya sekitar 380 tahun.
Baca juga: 4 Pusat Kerajinan Tangan di Jateng dan Jogja dengan Harga Miring
Lanjut ke ruang display utamanya, Museum Tosan Aji memiliki beberapa ruangan dengan kategori sesuai masa dan asalnya. Mulai dari Tosan Aji peninggalan Kerajaan Mataram, Mapahit, hingga Padjajaran. Tak heran, bila sejumlah tosan aji di museum ini berusia ratusan tahun. Bahkan ada yang berusia 800 tahun dan berasal Kerajaan Padjajaran, sekitar abad 12-13.
Selain itu, di tempat ini pun Sobat Turisian juga bisa menengok pedang katana berasal dari Jepang dan berusia 500 tahun. Konon, hanya orang yang memiliki tenaga dan mampu mengendalikan, pedang ini bisa menjadi ikat pinggang.
Masih ada koleksi lainnya, yaitu berupa tombak, pedang, dan lainnya. Di sini, ada satu tombak bernama Upastinatah Kalacakra dari Kerajaan Majapahit. Tombak tersebut merupakan pemberian Menteri Dalam Negeri Indonesia periode 1983-1988, Soepardjo Rustam. Ia jugalah yang memprakarsai pendirian Museum Tosan Aji.
Kalau ditotal, museum ini memiliki 1.100 lebih bilah Tosan Aji. Namun tak semua koleksi dipajang. Terdapat waktu tertentu di mana bilah tersebut untuk menyimpannya dan mengganti bilah dengan lainnya.
Lokasi Museum Tosan Aji Purworejo
Destinasi museum ini berada di Jalan Mayjen Sutoyo No. 70, Kecamatan Purworejo. Terletak tak jauh dari Alun-Alun Purworejo dan menjadi satu destinasi wisata andalan.
Sebagai informasi, Museum Tosan Aji semula berlokasi di Pendopo Kawedenan, Kutoarjo sekitar tahun 1987. Baru 14 tahun kemudian atau tepatnya 10 Juni 2001, lokasinya berpindah ke Purworejo. Menempati bangunan bekas pengadilan pada masa Belanda.
Alasan pemindahannya untuk mewujudkan lokasi terpadu bangunan bersejarah di sekitar Alun-Alun Kota Purworejo. Semisal Masjid Agung Darul Muttaqin yang terkenal Bedug Pendowonya yang terbesar di Indonesia.
Baca juga: Asyik Banget Naik Lokomotif Uap Klasik di Museum Ambarawa Semarang
Sobat Turisian yang ingin masuk ke Museum Tosan Aji tak perlu merogoh kocek terlalu dalam untuk mendapat ilmu pengetahuan, sejarah, hingga menengok koleksi. Kalian hanya perlu membayar Rp1.000 sebagai tiket masuk. Juga bisa mendapat pendampingaan dari pihak museum agar mendapatkan informasi lebih banyak.
Museum ini buka setiap hari dan tutup hanya pada pada hari libur nasional. Jam bukanya, setiap Senin hingga Kamis, mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Sementara hari Jumat, buka pukul 07.00 WIB sampai 15.00 WIB, dan pada Sabtu-Minggu buka mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB.*