Inilah 5 Fakta Tentang Desa Bengkala di Pulau Bali yang Dikenal Sebagai Desa Bisu

Pulau Bali
Seorang wanita Bali sedang berdoa di luar ruangan. FotoL iStock

TURISIAN.com – Keindahan Pulau Bali sudah terkenal hingga seluruh dunia. Selain indah, Bali menyimpan berbagai keunikan.

Salah satu keunikan yang ada di Bali yakni Desa Bengkala. Suatu wilayah desa yang terletak Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Bali ini masyarakat mengenalnya sebagai desa bisu.

Bengkala memiliki 42 KK yang 12 KK merupakan penderita bisu dan tuli. Tidak seperti wilayah Bali lainnya yang mayoritas memakai bahasa Inggris selain bahasa Indonesia dan bahasa Bali.

Warga desa Bengkala mempunyai bahasa yang tidak terucapkan alias bahasa isyarat.

BACA JUGA: Terpukau Keindahan Air Terjun Juwuk Manis di Jembrana Bali

Berikut ini fakta tentang Desa Benggala yang harus Sobat Turusian ketahui

Dikenal sebagai Kolok

Orang yang mengalami bisu tuli Desa Benggala menyebutnya sebagai kolok. Istilah tersebut berasal dari bahasa Bali yang berarti bisu dan tuli. Warga  Desa Benggala berkomunikasi menggunakan bahasa kolok.

Mitos Asal-Usul Bisu Tuli di Benggala

Menurut mitos kepercayaan  masyarakat sekitar, bisu tuli Desa Benggala berasal dari kutukan. Menurut cerita yang beredar, dulu ada 2 kelompok dalam satu desa. Satu kelompok menyembah dewa sedangkan kelompok lainnya tidak mau menyembah dewa dan memutuskan keluar dari desa membawa emas.

Kelompok tersebut dipanggil tetapi tidak menoleh sehingga mendapat kutukan agar keturunannya tidak dapat berbicara dan mendengar. Kelompok yang terkutuk ini kemudian menetap ke Desa Benggala. Meskipun tidak ada prasasti yang menceritakan mitos ini tetapi mitos ini tetap menjadi kepercayaan sebagai asal-usul warga bisu tuli Desa Benggala.

BACA JUGA: 7 Keunikan yang Hanya Kamu Temukan di Bali, Wow

Mempunyai Tari Janger Kolok

Tari Janger yang Desa Benggala sama dengan tari Janger umumnya. Yang membedakannya adalah penarinya merupakan orang penderita kolok. Dan penggunaan alat musik  hanya kendang. Ada juga drama kolok yang menjadi andalan dari Desa Benggala. Istimewanya lagi, Tari Janger Kolok dan Drama Kolok ini sering tampil pada Pekan Kesenian Bali. Bahkan telah dikenal sampai ke mancanegara. Keren banget, ya, Guys

Warga Kolok Mempunyai Kejujuran dan Kedisiplinan Tinggi

Warga kolok  Desa Benggala dikenal memiliki kejujuran dan kedisiplinan yang tinggi. Mereka juga rendah hati, rajin dan suka membantu warga lainnya tanpa meminta upah. Meskipun berbeda dengan warga normal tetapi warga kolok selalu siap sedia melakukan pekerjaan tanpa pamrih.

BACA JUGA: Yuk Nikmati Pesona Taman Nasional Bali Barat dengan Keunikan Flora dan Faunanya!

Mempunyai Kamus Bahasa Kolok

Bahasa kolok awalnya merupakan bahasa isyarat bagi warga di Desa Benggala. Tetapi seiring dengan perkembangan waktu, bahasa kolok tertuang dalam sebuah kamus dua bahasa.

Bahkan kamus bahasa isyarat kolok ini menarik minat wisatawan mancanegara seperti dari Australia, Belanda, Belgia dan Jerman. Kamus ini menjadi referensi pembuatan kamus digital untuk penyandang tuna rungu.

Ketut Kanta menuliskan kamus bahasa kolok yang terbit dalam dua bahasa. Edisi pertama berupa kamus kolok dalam bahasa Indonesia yang terbit pada tahun 2009.

Sedangkan edisi kedua terbit pada tahun 2014 dalam bahasa Inggris. Kamus bahasa kolok berisi 100 kosa kata lengkap dengan gambar pergerakan tangan yang mengisyaratkan makna tertentu.

Pulau Bali tidak hanya memberikan pesona keindahan alamnya saja. Kekurangan yang ada pada Desa Bengkala dapat juga menjadi daya tarik wisatawan mancanegara dengan keunikannya.

Kalau ke Bali jangan lewatkan untuk mendatangi Desa Benggala dan berkenalan dengan warga kolok, ya, Sobat Turisian. ***

Pos terkait