TURISIAN.com – Bicara soal wisata budaya, Bali memang tiada duanya. Banyak atraksi seni budaya Pulau Dewata ini yang tak hanya menjadi ritual adat. Namun sudah menjadi daya tarik wisata. Seperti di Desa Tenganan Pegeringsingan, Karangasem yang memiliki upacara adat Mekare-kare.
Ritual adat Mekare-kare merupakan bentuk pemujaan kepada Dewa Indra, sebagai dewa perang. Bagian dari Upacara Sasih Sembah, yaitu upacara keagamaan terbesar di Desa Tenganan.
Kemasan ritual Mekare ini, dalam bentuk adu ketangkasan dan keberanian layaknya orang yang sedang berperang. Itulah alasan Mekare-kare juga sering dikenal sebagai tari perang.
Para peserta ritual adat ini kaum laki-laki, semuanya warga Desa Tenganan. Mereka menggunakan pakaian adat Tenganan berbahan kain tenun Pegringsingan untuk para pria. Pakaiannya hanya menggunakan sarung (kamen), selendang (saput), dan ikat kepala (udeng) tanpa baju, bertelanjang dada.
Perlengkapan Mekare-kare
Selain itu, ada beberapa perlengkapan yang mencerminkan peperangan. Seperti tamiang, yakni perisai yang terbuat dari anyaman rotan dan senjata berupa seikat daun pandan berduri. Sehingga ritual Mekare sering juga dikenal dengan istilah “Perang Pandan”.
Baca juga: Songket Beratan, Kain Tradisional Bali yang Unik Asal Buleleng
Warga setempat mengenal pandan berduri itu dengan sebutan Pandan Lengis. Dalam adu ketangkasan Mekare-kare, tidak ada ketentuan khusus terkait jumlah dan panjang satu ikatan pandan. Semua menyesesuaikan dengan jangkauan kepalan tangan peserta.
Ada juga perlengkapan tidak kalah penting lainnya, yaitu bore kare untuk mengobati luka. Karena dalam aksinya akan bertarung dengan cara memukulkan pandan tadi ke lawan mainnya. Hingga tak heran banyak peserta mengalami luka-luka gores di bagian punggung.
Bore kare merupakan obat luka alami, asli buatan masyarakat setempat. Terbuat dari bahan-bahan alami, antara lain kunir, lengkuas, dan asam cuka. Pengolahan bahan-bahan ini berlangsung di tempat khusus, Gantih Nyoman. Lalu dihaturkan ke Gedong Patemu sebagai bentuk permohonan kepada Tuhan. Agar bore kare tersebut bisa mengobati luka yang diakibatkan oleh duri pandan saat Mekare.
Waktu & Lokasi Mekare-kare
Upacara Mekare-kare ini berlangsung setiap tahun pada bulan Juni, selama dua hari dan biasanya mulai pada pukul 2 siang. Tempatnya di depan Balai Pertemuan Desa Tenganan.
Baca juga: Perang Topat, Cerminan Kerukunan Umat Beragama di Lombok
Lokasi Desa Tenganan yang termasuk salah satu desa tua di Bali atau Bali Aga ini, terletak di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali. Letak desa ini cukup jauh di tengah dengan jarak tempuh dari kota Amlapura mencapai 18 km. Dan kurang lebih 67 km dari Kota Denpasar.*
Sumber & Foto: Dispar Karangasem