Tingkat Hunian Kamar Hotel di Puncak Diperkirakan Naik Tajam

kamar hotel di Puncak Bogor
Masyarakat menikmati liburan di Perkebunan Teh Gunung Mas, Puncak Cisarua, Bogor. (Turisian.com/Duta Ilham)

TURISIAN.com  – Tingkat hunian kamar hotel di Puncak Bogor, Jawa Barat diperkirakan akan meningkat tajam pada musim Libur Hari Raya Idul Fitri 1443 H.

“Kenaikan itu pasti ada ya. Apalagi, saat ini pemerintah telah memberikan kelonggaran kepada masyarakat untuk melakukan mudik, sekaligus pergi ke tempat wisata,” kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran  Indonesia (PHRI) Kabupaten Bogor, Budi Sulistyo, Minggu 1 Mei 2022.

Namun demikian, berapa kenaikan yang terjadi, menurutnya belum bisa dipastikan. Yang jelas, tidak akan bisa terpenuhi 100 persen. Mengingat masih adanya aturan PPKM yang menegaskan bahwa hunian kamar boleh 75 persen dari kapasitas yang ada.

Oleh sebab itu, pihaknya juga sudah menyampaikan himbuan kepada para pengelola hotel dan penginapan di puncak. Paling tidak, untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan (Prokes) dalam menyambut tamu yang akan berwisata di kawasan tersebut pada libur Hari Raya Idul Fitri 1443 H.

BACA JUGA: Kendaraan Mengarah ke Puncak Bogor Tercatat 66 Ribu Lebih

“Biasanya (banyak tamu menginap) habis Lebaran, terkadang hotel sampai penuh,” kata salah seorang pegawai di Learnotel di Gadog, Muhammad Ramdhani, terkait keterisian kamar hotel di Puncak Bogor.

Saat ini, hotel tersebut tidak begitu ramai, baru beberapa kamar yang sudah terisi pada H-1 Hari Raya Idul Fitri ini.

Ramai Terisi pada H+1 atau H+2

Menurut dia, hotel di tempatnya bekerja biasanya ramai terisi sekitar H+1 atau H+2 Lebaran, ketika orang mulai berlibur setelah berkumpul dengan keluarga.

Musim liburan kali ini membawa angin segar bagi pelaku industri perhotelan. Dibandingkan dengan dua tahun belakangan, ketika pandemi virus corona melanda Indonesia, tahun ini ada cuti bersama untuk Hari Raya Idul Fitri.

BACA JUGA: Yuk Nikmati 5 Aktivitas Seru di Desa Wisata Tugu Selatan Bogor!

Industri perhotelan pun sempat mengalami tantangan berat karena aktivitas masyarakat terbatas. Menurut pengakuan Ramdhani, hotel itu juga sempat mengalami sepi pada masa awal pandemi.

“Mudah-mudahan sekarang lebih bagus lagi. Mudah-mudahan hotelnya ramai lagi,” kata Ramdhani.

Optimis Sudah Menerapkan Standar Prokes

Dijumpai terpisah, perwakilan dari bagian pemasaran Safari Resort di Cisarua, Rahmatullah menyatakan rasa optimistisnya pada musim libur Lebaran tahun ini.

“Kami tetap optimistis karena sudah mengikuti standar yang diterapkan pemerintah,” kata Rahmatullah.

BACA JUGA: Wisata Udara Ke Puncak dan Bandung, Cukup Dengan 2,2 Jutaan

Okupansi di hotel tersebut mencapai 70 sampai 80 persen pada musim libur kali ini. Mereka juga meluncurkan program baru berupa paket menginap dan wisata ke Taman Safari Indonesia dengan mobil “buggy” bertepatan dengan libur Hari Raya Idul Fitri.

“Dengan program ini, antusiasme tamu sangat tinggi, untuk mendongkrak okupansi kita,” kata Rahmatullah.

Untuk pertama kalinya selama pandemi virus corona. Masyarakat diizinkan mudik saat periode libur Hari Raya Idul Fitri. Pemerintah memperkirakan ada 85,5 juta orang yang pulang ke kampung halaman pada liburan kali ini.

Demi menekan penyebaran virus corona selama bepergian. Masyarakat yang belum mendapatkan dosis vaksin lengkap diminta untuk memberikan hasil tes negatif antigen atau PCR.

Selain itu, masyarakat juga diminta tetap menerapkan protokol kesehatan selama perjalanan mudik.

***

Pos terkait