TURISIAN.com – Mencari tempat kuliner di Kota Tasikmalaya tidak terlalu sulit. Enak-enak lagi. Daerah yang dikenal sebagai kota santri ini sejak dulu memang dikenal memiliki ragam kekayaan budaya.
Termasuk kekayaan kuliner yang cukup melengenda menjadi salah satu kebanggaan warganya.
Mulai dari olahan buah-buahan, penganan ringan hingga yang sangat mengenyangkan. Tidak sampai disitu, Tasikmalaya juga memiliki ragam kuliner pilihan yang bisa memanjakan lidah para wisatawan.
Berbicara soal kuliner, ada lima tempat wisata kuliner yang cukup melegenda bagi warga Kota Tasikmalaya. Kenapa bisa begitu. Ya karena mampu bertahan dan eksis hingga saat ini.
Dikutip TURISIAN.com- dari kanal youtube @priangan com pada Rabu, 6 April 2022, berikut adalah lima tempat wisata kuliner paling melegenda di Tasikmalaya yang wajib untuk sobat turisian coba.
1. Bubur Ayam Zenal
Ayo mulai sarapan dengan semangkuk bubur paling mahal dan melegenda seantero Tasikmalaya.
Dikatakan melegenda, karena bubur ayam milik Zenal Rosadi ini pertama menjajakan dagangannya dengan cara dipikul berkeliling pada tahun 1960-an, dan masih eksis hingga kini dengan membuka toko sendiri di Jalan Kalektoran.
BACA JUGA: Mesti Coba! 6 Kuliner Khas Kalimantan Selatan yang Otentik dan Lezat
Bubur ayam ini bisa dikatakan sebagai bubur ayam termahal di Tasikmalaya, sebab satu porsinya dihargai Rp 35.000.
Tapi harga tersebut bisa dikatakan cukup sepadan jika dibandingkan dengan semangkuk penuh bubur kaya gizi yang akan sobat turisian dapatkan, dari aneka jenis topping seperti suwiran ayam, cakwe, hingga telur ayam kampung mentah yang menjadi ciri khasnya.
Sudah Ada Sejak Tahun 1960
2. Kupat Tahu Esah
Biasanya, ketika menyinggung soal kupat tahu di Tasikmalaya, kupat tahu Mangunreja kerap jadi pilihan para wisatawan yang penasaran ingin mencoba rasanya.
Namun, Kota Tasikmalaya memiliki tempat kupat tahu yang telah ada dari tahun 1960-an, yakni kupat tahu Esah di bilangan Empangsari.
Jika sedang ramai, bisnis kuliner yang kini dijalankan oleh generasi kedua ini bisa menghabiskan 150 porsi dalam sehari, dan per porsinya dipatok mulai dari Rp 17.000 saja.
Banyak sekali pelanggan yang rela datang jauh-jauh dari luar kota untuk menikmati rasa kupat tahu khas Tasikmalaya di sini.
3. Soto Ayam Pataruman
Para pecinta kuliner berkuah, wajib hukumnya untuk bertandang ke rumah makan soto ayam yang berada di Jalan Pataruman ini.
Soto ayam paling legendaris di Kota Tasikmalaya ini pertama dirintis oleh Aah Sar’ah pada 1960-an dan kini usaha tersebut diteruskan oleh generasi keduanya.
Ciri khas dari soto ini terletak pada pemilihan dagingnya yang selalu konsisten untuk menggunakan ayam kampung serta telur muda yang kerap dijadikan sebagai topping soto.
Kuah kaldu soto yang memiliki cita rasa gurih dan cenderung milky tersebut dijamin akan membuatmu selalu kangen dengan tempat ini, contohnya saja sejumlah pesohor dan tokoh ternama Indonesia yang memang gemar makan di tempat ini.
Seperti Ruben Onsu, Indra Brugman hingga sosok ternama lainnya seperti Ridwan Kamil.
BACA JUGA: 5 Tempat Kuliner di Bali yang Cocok untuk Para Vegetarian
Menghabiskan 25 Kilo Daging
4. Sate Ewo
Berlokasi di Pasar Cikurubuk dan kini dijalankan oleh penerusnya dari generasi ketiga.
Ragam sate yang dijajakan diantaranya adalah sate ayam, sate sapi hingga tentu saja sate kambing yang per tusuknya dihargai Rp 2.000 saja, sangat terjangkau bukan?
Namun, sayangnya karena pandemi, Warung Sate Ewo hanya bisa menghabiskan 10 hingga 13 kg daging saja dalam satu hari.
Padahal, jauh sebelum pandemi masuk ke Indonesia, warung sate ini mampu menjual 25 kg kepada pengunjung yang datang.
Konsisten dalam memilih daging sapi adalah salah satu alasan mengapa warung sate ini sangat digemari oleh warga Tasikmalaya.
BACA JUGA: 7 Kuliner Khas Ramadhan Berbagai Daerah di Indonesia
Seperti tidak pernah menggunakan daging sapi bagian pundak, karena area tersebut dikenal memiliki tekstur yang keras.
5. Rujak Bi Icar
Setelah puas menyantap aneka sajian utama khas Tasikmalaya, belum lengkap rasanya jika tidak mencicipi makanan penutup sebagai pencuci mulut.
Bagi sobat turisian yang menyukai ragam olahan yang segar, boleh sekali mampir ke warung rujak Bi Icar yang sudah mulai menjajakan dagangannya sejak tahun 1967.
Berlokasi di Jalan Tentara Pelajar, satu porsi dihargai mulai dari Rp 16.000 hingga Rp 40.000, tergantung dari cara penyajiannya.
Untuk yang Rp16.000 buah dan bumbunya dicampur, sementara yang Rp 40.000 bumbu dan buahnya dipisah dengan porsi buah yang tentunya lebih banyak.
***