Safari Ramadan ke Masjid Sela Yogyakarta yang Berusia Lebih dari Tiga Abad

Masjid Sela Yogyakarta
Tampak depan Masjid Sela Yogyakarta. (source: Dispar Kota Jogja)

TURISIAN.com – Mengisi Ramadan, asyiknya kita isi dengan safari religi. Sobat Turisian bisa mulai dengan berkunjung ke Kota Yogyakarta. Di sana ada tempat wisata religi berupa salah satu bangunan heritage milik Keraton Yogyakarta, yakni Masjid Sela Yogyakarta.

Bangunan masjid yang berlokasi di lingkungan Keraton Yogyakarta. Tepatnya di dalam Kampung Panembahan, Kota Jogja.

Keistimewaannya, masjid ini sudah berusia lebih dari tiga abad. Meski sudah berusia tua, namun hingga kini Masjid Sela Yogyakarta masih berfungsi seperti masjid pada umumnya, untuk beribadah.

Bersumber dari laman Dispar Kota Jogja, pembangunan masjid tersebut berlangsung pada tahun 1709 oleh Sri Sultan Hamengkubuwana I. Bersamaan dengan pembangunan kompleks Keraton Yogyakarta. Pada masa itu, keluarga keraton memakai masjid ini untuk beribadah.

Baca juga: Wisata Malam Yogyakarta, Ada Tugu Jogja yang Ikonik dan Instagenik

Nama Masjid Sela sendiri berarti masjid batu karena seluruh bagian bangunan dan atapnya terbuat dari batu tanpa menggunakan kayu. Hal inilah yang menjadi daya tarik dan keunggulan Masjid Sela hingga mampu bertahan ratusan tahun.

Keunikannya tak berhenti di situ, pada ruangan bagian dalam masjid pun dibuat tidak luas dan beratap rendah. Sehingga membuat pengunjung harus menunduk untuk memasuki ruang ibadah masjid ini.

Pembuatan atap rendah tersebut bukan tanpa alasan, tapi memiliki nilai filosofis. Di mana orang-orang yang akan beribadah diharapkan rendah hati, bersih hati, dan tulus. Dengan simbolis menundukkan kepala dan badannya.

Dari penampilan luarnya, bangunan Masjid Sela tampak berbeda dengan masjid pada umumnya di Indonesia. Gaya bangunannya tanpa tiang dan bergaya Keraton Yogyakarta. Inilah yang perhatian para pengunjung dan tertarik untuk mengunjunginya.

Baca juga: Yuk Ngabuburit Sambil Mengenal Sejarah Yogyakarta di Diorama Arsip Jogja!

Kini, Masjid Sela berfungsi sebagaimana masjid yang lain, sebagai tempat ibadah. Terutama untuk masyarakat Kampung Panembahan. Selama bulan Ramadan, masjid ini juga kerap menjadi tempat untuk mengaji di sore hari bagi anak-anak dan remaja sembari menunggu berbuka puasa.*

Pos terkait