TURISIAN.com – Keelokan Tari Saman Aceh adalah salah satu identitas warga Aceh yang di dalamnya terdapat makna penuh puji-pujian.
Aceh, atau juga yang biasa dikenal sebagai kota Serambi Mekkah ini kerap mempersembahkan Tari Saman yang penuh dengan syair-syair merdu tentang Islam.
Tarian ini juga dikenal luas sebagai tarian seribu tangan, sebab gerakan tangan dari para penari tersebut terlihat sangat rumit namun di sisi lain juga terlihat sangat menarik.
Asal Mula Tari Saman
Penamaan Saman terinspirasi dari salah seorang tokoh ternama yang memiliki peranan besar dalam menciptakan tarian ini.
Orang tersebut bernama Syekh Saman, seorang ulama yang pernah menyebarkan ajaran Islam di tanah Aceh.
Ada juga yang menyebutkan bahwa, tarian ini diduga berasal dari tarian suku Melayu kuno.
Sebab, dalam tarian tersebut ada menggunakan dua gerakan yang sangat umum, yang biasa dijumpai dalam tarian suku Melayu kuno, yakni gerakan tepuk tangan dan juga tepuk dada.
Berdasarkan cerita yang berkembang di masyarakat Aceh, Syeikh Saman kerap menggunakan syair-syair dakwah dengan menggunakan gerakan tari yang dipelajari.
ehingga sampai sekarang, tari saman bukanlah sekedar tarian daerah, tetapi lebih dari sekedar itu, bagi masyarakat Aceh tari saman memiliki makna religius sebagai media dalam menyampaikan pesan dakwah.
Makna dari Gerakan Tari Saman
Apabila dilihat dari gerakan tubuh para penarinya, tarian ini memiliki gerakan tangan yang rumit namun indah.
Ragam gerakan dalam Tari Saman diantaranya adalah gerakan guncang, linggang, kirep, lenggek dan juga surang-saring.
Tarian Saman saman sendiri bagi masyarakat Aceh melambangkan tingginya rasa sopan santun yang telah menjadi sebuah budaya, pendidikan, kekompakan, kebersamaan.
Secara garis besar, gerakan tari saman dikelompokkan ke dalam dua bagian.
Yang pertama adalah gerakan tangan, meliputi gerakan cerkop, cilok, dan tepok.
Gerakan lainnya adalah gerakan kepala, yang terdiri dari gerakan angguk serta girek.
Penamaan gerakan tersebut semuanya berasal dari bahasa Gayo, yaitu bahasa khas dari Aceh.
Kostum Para Penari Tari Saman
Keindahan kostum tari saman terdiri dari tiga bagian utama, yaitu untuk kepala, badan serta tangan.
Khusus untuk bagian kepala, terdapat bulung teleng atau tengkuluk kain dasar persegi, dua persegi tersebut kemudian disulam dengan benang seperti baju, lalu disunting kepies.
Selanjutnya, untuk bagian badan, penari biasanya menggunakan baju pokok atau baju kerawang.
Baju kerawang biasanya berwarna hitam dan ditambah dengan sulaman benang berwarna merah, putih dan juga hijau.
Terakhir pada bagian tangan, penari diwajibkan untuk mengenakan topeng gelang serta sapu tangan.
Warna-warna yang dipakai oleh penari adalah warna-warna pilihan yang melambangkan arti dari kebijaksanaan, kekompakan, keperkasaan, keharmonisan serta keberanian.
Penari Tari Saman
Mulanya, tari saman hanya boleh dimainkan oleh kaum laki-laki, namun kini seiring perkembangan zaman, para wanita juga diperbolehkan untuk merasakan keindahan dari tarian ini.
Tari saman adalah jenis tarian yang dilakukan secara berkelompok, dengan jumlah penari dalam satu kelompok biasanya lebih dari 10 penari.
Untuk mengatur kekompakan serta ritme gerakan, dalam pertunjukan tari saman akan dipimpin oleh 2 orang syeikh.
Yakni seorang yang mengatur irama gerakan yang berperan sebagai pemandu nyanyian maupun syair-syair yang akan mengiringi jalannya tarian.
Lirik Lagu Tari Saman
Seorang syeikh atau pemandu dalam Tari Saman memiliki metode tersendiri dalam menyanyikan syair-syair dalam tarian, yang dibagi menjadi lima macam, yakni:
- Rengum : auman yang diawali oleh pengangkat
- Dering: rengum yang langsung diikuti oleh setiap penari
- Redet: lagu singkat dengan suara pendek dan dinyanyikan oleh seorang penari yang berada di posisi tengah
- Syekh: lagu yang dinyanyikan oleh salah seorang penari dengan suara panjang serta tinggi melengking, bagian ini juga sebagai tanda perubahan gerak
- Saur: lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari, tepat setelah dinyanyikan oleh seorang penari solo. ***