Benda-benda peninggalan lain yang bisa dilihat di Istana Siak berupa senjata dan lainnya. Diantaranya tombak, keris, meriam, alat nobat, cermin mustika, kursi-kursi, aneka lampu kristal yang beratnya mencapai 1 ton.
Lalu ada lagi koleksi ragam keramik dari Cina dan Eropa, diorama, patung perunggu Ratu Belanda Wilhemin dan patung pualam Sultan bermata berlian. Ditambah benda-benda upacara lain, piring, cangkir, gelas, serta sendok yang dibubuhi lambang kerajaan.
Payung Kerajaan dengan lambang naga berjuang dan kalimat Allah serta tulisan Muhammad bertangkup dari kain sutera kuning keemasan dan tempat pembakaran (Setanggi) untuk pengharum ruangan istana juga melengkapi koleksi di sana.
Tak hanya itu, terdapat pula koleksi Canang, suatu benda berbentuk guci terletak di ujung ruangan jamuan istana. Jika dipukul, canang akan mengeluarkan bunyi gaung. Dulunya, digunakan oleh Sultan untuk memanggil pelayan istana.
Peninggalan lainnya
Peninggalan kerajaan lainnya berupa Komet buatan Jerman. Sebuah benda sejenis gramafon raksasa. Terbuat dari tembaga dengan piring garis tengah 1 meter berbahan kuningan atau pelat kuningan. Dapat mengeluarkan bunyi, seperti musik klasik karya Beethoven dan Mozart.
Konon, Komet tersebut hanya ada 2 di dunia, satu di Jerman sebagai pembuatnya dan di Istana Siak. Lalu ada Cermin Ratu Agung, sebuah cermin yang menjadi milik para permaisuri Sultan yang dapat membuat wajah semakin cerah dan awet muda bila sering bercermin di situ.
Baca juga: Bontang Kuala, Pelopor Desa Wisata di Kalimantan Timur
Bagi wisatawan yang penasaran dengan koleksi benda bersejarah di Istana Siak, bisa datang langsung. Lokasinya di Jalan Sultan Syarif Kasim, Kampung Dalam, Siak, Kabupaten Siak, Riau. Destinasi wisata sejarah ini buka setiap hari dari Senin – Jumat, mulai pukul 08.00 – 16.00 WIB. Pengunjung akan dikenakan biaya tiket masuk sebesar Rp. 10.000,-.*
