Selanjutnya ruangan di sisi kanan menjadi ruang sidang kerajaan dan sekaligus digunakan sebagai ruang pesta. Sedangkan ruangan di sisi kiri, sebagai tempat upacara adat kerajaan Melayu. Seperti pelantikan, perwakilan, upacara menjunjung Duli, dan upacara hari hari besar keagamaan.
Berlanjut ke ruangan belakang yang digunakan untuk keperluan persiapan perjamuan makan para tamu dan raja-raja serta pembesar kerajaan. Di ruangan ini terdapat tangga besi spiral yang indah buatan Jerman sebagai akses naik ke lantai atas. Ada juga bagian pelataran (koridor) sepanjang 500 m berbentuk huruf T, dipergunakan untuk jamuan makan bagi rakyat umum.
Sementara bagian lantai atas istana, terdiri dari 4 ruangan berbentuk kamar atau bilik. Ditambah 2 ruangan berbentuk aula selasar yang dipergunakan untuk tempat istirahat para tamu. Di bagian depannya, terdapat pelataran atau tempat peranginan yang menghadap ke Taman Bunga Panca Wisada dan Sungai Siak.
Koleksi Istana
Keberadaan Istana Kerajaan Siak Sri Indrapura saat ini, dijadikan tempat penyimpanan benda-benda koleksi kerajaan. Salah satu benda yang paling menarik, yaitu replika Mahkota Kerajaan Siak. Sedangkan mahkota aslinya berada di Museum Nasional Gajah Jakarta.
Mahkota yang asli dibuat semasa pemerintahan Sultan Siak X, Assyaidis Syarif Kasim Syaifuddin (Syarif Kasim I). Penampilannya sangat mewah, berlapis emas dan bertaburkan permata.
Koleksi berikutnya, Singgasana Kerajaan Siak, berupa kursi berwarna emas yang penuh dengan ukiran indah, terbuat dari bahan kuningan berbalut emas. Singgasana ini sempat hilang dan dikonservasi kembali oleh Museum Nasional Gajah Jakarta.
Baca juga: Benteng Belgica Berdiri Megah di Tanah Maluku Sejak Abad 16
Ada pula koleksi lambang dan bendera Kerajaan Siak. Benderanya berwarna kuning keemasan, pada bagian tengah terdapat lambang kerajaan bermotif kepala naga dan berjuang. Di atasnya terdapat kalimat Allah serta kaligrafi Muhammad bertangkup.