TURISIAN.com – Pertanian di Bali cukup terkenal dengan sistem subak-nya. Nah jika ingin tahu lebih soal pertanian di Bali, Sobat Turisian bisa sekalian ajak sang buah hati liburan ke Wisata Edukasi Subak TEBA Majalangu. Lokasinya ada di Kota Denpasar, Bali.
TEBA Majalangu merupakan salah satu destinasi wisata milik Desa Kesiman Kertalangu yang terletak di kawasan jogging track Desa Budaya Kertalangu. Tempat ini mengusung konsep edukasi pertanian Bali. Nantinya, pengunjung terutama anak-anak akan mengenal berbagai alat pertanian, metode pertanian, sampai dengan praktiknya di lapangan.
Nama TEBA Majalangu sendiri terdiri atas dua kata “TEBA” dalam istilah Bali berarti pekarangan belakang rumah. Lalu kata “Majalangu” merupakan kerajaan yang dulu pernah ada di wilayah Desa Kesiman Kertalangu. Secara holistik TEBA juga merupakan singkatan dari Tempat Belajar Alam, sehingga seluruh sarana dan prasarana yang ada, pembuatannya dengan konsep ramah terhadap lingkungan.
Aktivitas edukasi pertanian di tempat wisata Bali ini merupakan wahana pembelajaran untuk kalangan pelajar siswa yang sudah disusun sesuai kelas dan tingkatan usia. Dalam prosesnya di lapangan, mereka akan mendapat pendampingan instruktur yang akan mengajarkan dan memberikan pemahaman terkait dengan pertanian.
Metodenya tidak hanya secara teoritis, siswa juga akan diajak terjun langsung untuk mencoba berbagai kegiatan. Seperti belajar matekap menggunakan sapi, belajar menanam padi, dan mencoba ngangon bebek.
Ikon Patung Semut di TEBA Majalangu
Objek wisata Subak Teba Majalangu ini juga memiliki ikon Patung Semut. Filosofinya berhubungan dengan kisah Kerajaan Majalangu yang runtuh akibat serangan ribuan semut. namun di balik kisah itu, banyak filosofi dan hal yang dapat kita pelajari dari semut. Seperti sifat gotong royong, tidak mudah menyerah dan selalu berbagi.
Baca juga: Jalan-Jalan Sore di Tukad Badung, Taman Korea-nya Denpasar Bali
Ikon wisata Patung Semut ini menampilkan 11 semut yang juga menggambarkan bahwa Desa Kesiman Kertalangu terdiri atas 11 dusun. Semua dusun tersebut memiliki semangat gotong royong dalam membangun desa.
Wahana Lain di TEBA Majalangu Bali
Selain itu, ada juga spot Museum Subak yang merupakan salah satu tempat yang menarik di kawasan TEBA Majalangu. Pada area museum ini berisikan sejumlah alat-alat pertanian tempo dulu berguna dalam kegiatan pertanian. Di dalamnya tersaji informasi mulai dari nama alat, fungsinya, dan menjadi bagian penting dari proses pembelajaran siswa nantinya di lapangan.
Ada pula wahana Feeding Animal sebagai tempat yang mengasikkan terutama untuk anak-anak. Di sini mereka akan belajar untuk berinteraksi dan memberi makan hewan secara langsung. Dalam proses edukasi mereka juga akan mengenal jenis-jenis hewan yang biasanya dipergunakan dalam kegiatan upacara tradisional Bali.
Masih ada lagi wahana Rumah Bibit yang menjadi tempat atau pameran untuk menampilkan display bibit organik buatan kelompok tani. Sobat Turisian bisa melihat bagaimana bentuk bibit atau tanaman apa saja yang ada di kawasan TEBA Majalangu. Serta diberikan edukasi secara umum berkaitan dengan fungsi dari masing-masing tanaman.
Tak sampai di situ, Sobat Turisian bersama sang anak juga bisa menikmati wahana game dan outbond. Tempat ini menjadi kegiatan yang paling anak-anak sukai yang bertujuan untuk melatih dan mengembangkan kepercayaan diri, keberanian, dan daya kreativitas anak-anak.
Tempat Kuliner & Yoga di TEBA Majalangu Bali
Setelah puas menikmati berbagai wahana, Sobat Turisian bisa ajak keluarga istirahat sambil menikmati ragam kuliner yang tersaji di Warung Tegik Poh di TEBA Majalangu. Warung Tegik Poh ini juga menyediakan salah satu jajanan kuliner khas Bali, yaitu Laklak Bali.
Baca juga: Berkunjung ke Pura Maospahit Denpasar yang Unik, Arsitekturnya Gaya Jawa Timur
Nah terakhir, bagi Sobat Turisian yang senang kegiatan yoga dan meditasi, tempat wisata Denpasar ini pun bisa jadi alternatif tempat yoga. Kegiatan yoga di sini akan memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi tubuh dan pikiran. Tambah lagi, udara di tempat ini cukup segar karena terletak di tengah persawahan.*
Sumber & Foto: Dispar Denpasar