Slametan Grebeg Gunungan Tingkatkan Kunjungan Wisatawan ke Sagara View of Karangbolong

Slametan Grebeg Gunungan
Sagara View of Karangbolong di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah ini menjadi salah satu tujuan favorit wisaawan. Foto: (Turisian.com/Adhi)

TURISIAN.com – Acara Slametan Grebeg Gunungan dan Tumpeng yang digelar di Sagara View of Karangbolong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah baru-baru ini mampu menarik minat wisatawan.

Empat gunungan raksasa yang dipenuhi hasil bumi, serta puluhan tumpeng, menjadi pusat perhatian warga yang tumpah ruah di lokasi.

Tradisi ini tak hanya menjadi ajang syukur, namun juga bentuk pelestarian budaya yang kian jarang dijumpai.

Di bawah sengatan matahari, kirab gunungan yang dikawal pria-pria berpakaian beskap ala abdi dalem keraton. Serta replika Hanoman, mengiringi iring-iringan ibu-ibu berpakaian adat Jawa yang membawa 35 tumpeng.

BACA JUGA: Komisi B DPRD Kebumen Lakukan Studi Banding ke Pasar Baru Trade Center Bandung

Setibanya di halaman aula Sagara View, gunungan dan tumpeng tersebut langsung diserbu warga yang telah menanti dengan antusias.

“Alhamdulillah, dapat jeruk, pisang, terong, tomat, cabai. Senang sekali! Sudah lama tidak ada tradisi seperti ini. Semoga bisa jadi agenda tahunan,” ujar Maryatun, warga Banyumas yang tengah berlibur di Sagara View.

Sementara itu, Adi Pandoyo, pengelola Sagara View, menyebut acara ini merupakan perayaan ulang tahun pertama objek wisata tersebut. Sekaligus wujud syukur atas berkah yang diterima.

BACA JUGA: Asyiknya Rekreasi Sambil Berendam di Pemandian Air Panas Krakal Kebumen

“Ini juga bagian dari upaya kami untuk menjaga dan melestarikan budaya Jawa. Terutama di wilayah pesisir Pantai Selatan Kebumen,” katanya usai acara potong tumpeng, pada Sabtu, 12 Oktober 2024 itu.

Ia berharap, Slametan Grebeg Gunungan dan Tumpeng dapat menjadi daya tarik wisata yang berbeda. Menggabungkan keindahan alam dan kekayaan budaya.

Terbukti, event ini pun mampu menarik banyak wisatawan untuk berkunjung ke Sagara View of Karangbolong.

Tradisi grebeg yang selalu dimaknai dengan gunungan berisi hasil bumi, menurut Adi, merupakan simbol syukur atas berkah alam.

“Kami berharap acara ini menjadi agenda tahunan dan mampu meningkatkan kunjungan wisata, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada perekonomian masyarakat sekitar,” pungkasnya. ***

Pos terkait