TURISIAN.com – Grebeg Sudiro, menjadi event tahunan yang digelar pemerintah Kota Solo, Jawa Tengah, menyambut Tahun Baru Imlek.
Acara ini selalu menyedot wisatawan, apalagi dengan warna warni lampion khas negeri Cina yang menghiasasi langit kawasan Pasar Gede.
Selain festival lampion juga digelar pameran UMKM yang memikat, dan keelokan perahu wisata.
Oleh sebab itu, Grebeg Sudiro menjadi perhatian, tidak saja di tingkat lokal, tetapi juga nasional.
BACA JUGA: Mengintip Jadwal Terkini KRL Solo-Jogja di Bulan Oktober 2023
Untuk tahun 2024, kawasan Pasar Gede akan tetap bercahaya hingga 20 Februari mendatang.
Dimana, mata pengunjung akan dimanjakan oleh keindahan lampion yang menyala gemerlapan.
Namun,untuk pameran UMKM dan perahu wisata telah beraakhir pada Sabtu 10 Februari 2024, mengingat adanya Pemilu beberapa hari setelahnya.
Sementara itu, tidak banyak yang tahu bahwa event ini, sebelum menjadi fenomena nasional seperti sekarang, ternyata bermula dari tradisi kelurahan.
BACA JUGA: Habis Jalan-jalan ke Kota Solo, Tempat Nginap Mewah Ini Perlu Dicoba
Kelurahan Sudiroprajan, yang dihuni oleh masyarakat campuran keturunan Tionghoa dan Jawa di Kecamatan Jebres, menjadi perwujudan akulturasi budaya Tionghoa dan Jawa melalui acara tersebut.
Karnaval budaya event ini selalu memukau dengan menyatukan keindahan seni Jawa, seperti reog, dan keunikan barongsai khas China.
Menariknya, Grebeg Sudiro mendapat pengakuan tingkat nasional. Dan, masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sebagai KEN pertama di tahun 2024.
BACA JUGA: Wahana Terbaru di Solo Safari, Bagaimana dengan Harga Tiketnya?
Menyampaikan gairahnya terhadap keberlanjutan event ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menyatakan harapannya agar Grebeg Sudiro dapat naik kelas menjadi event internasional.
“Saya berharap ini (Grebeg Sudiro) bisa menjadi event internasional. Ini juga sebuah gerakan masyarakat yang menginspirasi kita untuk bangkit,” ujarnya.
Ia pun menegaskan perlunya terus memupuk semangat untuk terus mengangkat budaya dan pariwisata Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi. ***